Malang Raya

Dony Febrianto, Wisudawan Difable Universitas Brawijaya Pilih Kembangkan Warkop

"Warkop di Kecamatan Karangploso sudah tiga tahun terakhir. Ada rencana akan ke tempat lain,"

Istimewa
Dony Febrianto serta Dani Candra Maulana, wisudawan angkatan pertama difabel di Universitas Brawijaya Malang. 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Dony Febrianto, wisudawan difable angkatan pertama di Universitas Brawijaya (UB) Malang memilih mengembangkan warung kopi (warkop).

Warkop ini dikelola bersama dengan teman dan adik-adik kelasnya di SMKN 2 yang menyandang autis. Sedang ia sendiri adalah penyandang slow learner.

Sabtu (24/9/2016), ia sudah mengikuti wisuda bersama 1.159 orang lainnya.

"Warkop di Kecamatan Karangploso sudah tiga tahun terakhir. Ada rencana akan ke tempat lain," jelas Dony ketika bertemu SURYAMALANG.COM di ruang humas UB, Senin (26/9/2016).

Dony di Vokasi mengambil jurusan Usaha Perjalanan Pariwisata. Ia sempat praktik kerja di UB Hotel, Hotel Santika dan Edotel SMKN 2.

"Di Santika tugas di resepsionis. Sedang dua hotel lain di bagian house keeping," tutur anak tunggal pasangan Dodi Bagyo Sumantri-Yatmani ini.

Menurutnya, ia ingin mendapatkan pekerjaan di luar warkopnya. Alasannya, agar adik-adik kelasnya itu perlu tempat yang nyaman untuk pekerjaanya.

"Kebanyakan adik kelas tidak mau bekerja di orang. Namun bersama dengan orang-orang disabilitas," tutur dia.

Sebab jika dengan sesama penyandang disabilitas, maka masing-masing sudah mengetahui kemampuannya.

Dengan usaha seperti itu, maka mereka bisa tidak selalu bergantung pada orangtua.

"Cita-cita saya adalah menyukseskan diri dan orangtua," katanya.

Salah satu keinginannya adalah membuka usaha sendiri, seperti membuka kos-kosan.

"Atau bekerja di UB," tuturnya.

Setelah mendapatkan pekerjaan, ia baru ancang-ancang menyelesaikan S1 Pariwisata yang ada di FIA UB.

Dari data yang diperoleh SURYAMALANG.COM, selain Dony, angkatan pertama difabel yang diwisuda adalah Dani Candra Maulana. Ia juga memilih jurusan yang sama dengan Dony. Dani meraih IPK 3,18 dan ingin menjadi dosen.

Universitas Brawijaya sebagai kampus inklusi pada 2012 dengan membuka program seleksi penerimaan khusus penyandang difabel (SPKPD). Pada 2012, jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 15 orang.

Pada 2013 sebanyak 25 orang, 2014 sejumlah 20, serta tahun 2015 sebanyak 14 orang. Kemudian pada 2016 sebanyak 15 maba. Sebanyak 10 orang ambil S1 dan lima orang di vokasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved