Malang Raya

Pencairan KIP di Malang Ditunggu Sampai 30 September 2016

"Sampai awal September 2016 lalu, ada 712 siswa SMA Kota Malang yang belum mengambil,"

tribunnews
ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pencairan dana untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) Ditunggu sampai 30 September 2016. Jika tidak dicairkan, maka dananya akan dikembalikan ke negara.

Hal itu disampaikan oleh Dodik Teguh Pribadi, Kasi Sarpras Bidang Dikmen Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (26/9/2016).

"Sampai awal September 2016 lalu, ada 712 siswa SMA Kota Malang yang belum mengambil," jelas Dodik. Data itu kemungkinan berubah karena sudah mendekati akhir September.

Karena itu, Dindik sempat meluncurkan surat himbauan ke sekolah-sekolah. Tujuannya agar dana PIP (Program Indonesia Pintar) bisa cair.

Kendala pencairan, kata Dodik, antara lain karena ketika SK nama siswa muncul, mereka sudah lulus SMA. Sehingga tidak dimanfaatkan. Hal ini karena SK bertahap turunnya. Sehingga ada yang turun ketika siswa sudah lulus sekolah.

Sekolah sendiri tidak mengetahui mereka melanjutkan kemana setelah lulus sekolah. Dari kasus per kasus, lanjutnya, ada yang sudah didatangi rumahnya oleh pihak sekolah, penerima sudah bekerja.

Kadang rumah tutup sehingga tidak bisa konfirmasi. Ada juga yang DO karena faktor ekonomi. Pendistribusian KIP sendiri tidak melalui dinas/sekolah. Namun ke kelurahan/desa dan baru ke warga.

Untuk mencairkan dana pendidikan itu, pemiliknya harus melaporkan ke operator data pokok pendidikan (dapodik) di sekolah-sekolah.

Surat keterangan dari lembaga siswa mengambil pendidikan juga menjadi syarat pencairan. Ada tiga jalur yaitu pendidikan formal sekolah, pendidikan non formal seperti mengikuti paket A,B dan C dan lembaga kursus.

Bantuan pemerintah untuk pendidikan tingkat SMA-SMA sebanyak Rp 500.000/semester. Untuk jenjang SMP mendapat Rp 375.000/semester dan SD mendapat Rp 250.000/semester.

Beberapa SMP dan SMK melaporkan sudah ada pencairan pada Agustus 2016. Misalkan di SMP Sunan Giri. Ada yang tak mencairkan dua orang dari 15 siswa yang dapat.

Kendalanya karena satu siswa sudah keluar dan satunya tidak memiliki KK. Di SMPN 10, peserta yang mendapat sesuai SK ada 276 orang. Kemudian yang sudah mencairkan sebanyak 261. Sehingga tersisa 15 orang. Satu orang tidak bersedia mengambil dan 14 orang sudah lulus.

Kemudian di SMP Nasional, 166 siswa sudah mencairkan semua. Begitu juga di SMP Nurul Huda, Sukun Kota Malang. 69 Siswa di sekolah itu sudah mencairkan semua.

Mendikbud Muhadjir Effendy beberapa waktu lalu memantau pencairan KIP di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Romdoni, bidang kesiswaan SMKN 5 Kota Malang menambahkan ada SK kelima yang baru turun untuk siswanya.

"SK siswa penerima kan tidak turun bersama. Minggu lalu ada SK kelima. Yang belum dicairkan mungkin karena kendala sedang UTS," kata Romdoni dihubungi terpisah lewat ponselnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved