Malang Raya

2.000 Koleksi Keris Nusantara Dipamerkan di Kota Batu

"Masyarakat di arena pameran bisa melihat seperti apa keris atau pusaka peninggalan para leluhurnya,"

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, BATU - Dinas Pariwisata Pemkot Batu dijadwalkan menggelar Gebyar Suro Agung dengan pameran sekitar 2.000 keris sambut bulan Syuro 2016. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengenalkan keris sebagai budaya yang tidak boleh dihilangkan begitu saja oleh masyarakat.

Kabid Disparta Pemkot Batu, Mariaji mengatakan, pameran keris yang dimulai Rabu (28/9/2016) hingga Jumat (30/9/2016) itu diikuti oleh para kolektor keris dari berbagai daerah. Seperti dari Jatim sendiri, Yogyakarta, Bali, Aceh, Sumatera dan sebagainya. Mereka datang ke pameran dengan menampilkan berbagai koleksi keris yang dimiliki dan disimpannya.

"Masyarakat di arena pameran bisa melihat seperti apa keris atau pusaka peninggalan para leluhurnya," kata Mariaji ditengah pameran, Rabu (28/9/2016).

Dijelaskan Mariaji, digelarnya Syuro Agung berupa pameran keris di bulan Syuro (bulan jawa,red) dikarenakan akan dilakukannya ritual jamasan atau pencucian keris pusaka. Dimana dalam pencucian keris tersebut akan dilakukan melalui ritual adat jawa dan tidak semua orang bisa melakukanya.

"Dan prosesi ritual jamasan keris itu bisa dilihat oleh masyarakat luas di arena pameran," ucap Mariaji.

Memang, diakui Mariaji, dalam pameran ada sejumlah keris pusaka yang masih ada yoni atau isinya. Keris tersebut tidak diperbolehkan untuk disentuh siapapun dan hanya boleh dilihat. Karena keris itu dipercaya bisa berdampak atau mempengaruhi siapa saja yang memegangnya.

"Makanya, untuk keris yang dirasa masih memiliki yoni kami letakkan dalam tempat tertutup berkaca. Dengan begitu keris bisa dilihat tetapi tidak boleh dipegang," ucap Mariaji.

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengapresiasi digelarnya Syuro Agung. Pasalnya, dengan pagelaran tersebut menjadi momen untuk menampilkan berbagai adat budaya jawa yang tidak banyak diketahui masyarakat.

"Makanya, Kota Batu sebagai Kota Wisata harus bisa menampilkan adat budaya kepada masyarakat dan wisatawan yang datang. Kami apresiasi kegiatan Syuro Agung ini," kata Punjul Santoso.

Sedangkan salah satu pengunjung pameran keris di Balai Desa Punten kecamatan Bumiaji, Solikin mengaku, dirinya baru kali ini melihat wujud keris pusaka milik para leluhur zaman dahulu. Dimana keris-keris tersebut memiliki nama-nama yang dirasa cukup seram dan unik.

"Kami melihat saja seperti gimana gitu, sampai membayangkan yang tidak-tidak dalam pikiran," tutur Solikin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved