Malang Raya
Jika Lulus Ujian Internasional dari Microsoft, Calon Guru Asal UM Dapat Gelar Tambahan
"Materi ujiannya seputar penggunaan teknologi informasi untuk di kelas dan di lab, penggunaan di kantor,"
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 31 calon guru dari Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat internasional dari Microsoft, Kamis (29/9/2016).
Ujian berlangsung di gedung O3, Lab IPA kampus setempat selama 50 menit.
"Hasil skor-nya langsung keluar karena ujiannya online," jelas Umar Khadafi, Direktur PT Infosis BLU kepada SURYAMALANG.COM.
Perusahaan ini bergerak di bidang penyelenggaran sertifikasi lisensi Microsoft. Menurut dia, antar peserta, materi ujiannya bisa beda.
"Materi ujiannya seputar penggunaan teknologi informasi untuk di kelas dan di lab, penggunaan di kantor," kata Khadafi. Soal ujian adalah multiple choise.
Jika mereka lulus ujian ini, maka akan ada gelar tambahan yaitu MCE (Microsoft Certified Educator) di belakang gelar formal dari perguruan tinggi. Menurut Khadafi, sertifikat nanti akan berguna saat mereka masuk ke dunia kerja.
Sebab ada nilai lebih selain dari ijazah mereka.
"Kalau dari beberapa pelamar hanya menyertakan ijazah saja, HRD pasti akan memilih pelamar yang memiliki sertifikat lain," kata dia.
Menurut dia, kebutuhan sertifikasi baru terasa setelah masuk era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Sebelumnya, sertifikasi kompetensi masih diabaikan.
Menurut dia, peserta ujian adalah calon guru yang akan wisuda di UM pekan depan.
"Untuk calon guru IPA ini memang masih pilot project kita," katanya.
Sehingga calon-calon guru lain dari fakultas lain pasti membutuhkan.
"Karena era sekarang sudah tidak lepas dari teknologi informasi," ujar dia.
Sebelum ujian, peserta mengikuti pembekalan dulu. Setelah itu mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikat yang ditandatangani oleh Direktur Microsoft Amerika Serikat.
"Biasanya, yang tanpa pelatihan, tingkat kelulusan sekitar 70 perser. Sedang yang dengan pelatihan sebanyak 99 persen," jelas Khadafi.
Khadafi tidak bersedia menyebutkan besaran biaya untuk ikut ujian ini.
"Sudah banyak yang memanfaatkan ini," ujarnya. Selain UM, dalam enam bulan terakhir pihaknya bisa menjual 16.000 materi ujian.
Untuk pelaksanaan ini, beberapa perguruan tinggi akan melaksanakan MoU dengan pihaknya. Seperti ITN, STIE Malangkuceswara, Unisma. Sedang yang sudah berjalan yaitu dengan Universitas Brawijaya (UB), Machung dan UM.
Ditambahkan dia, meski sertifikat pendamping ijazah ini menurut dia penting, namun ia merasakan ada kendalanya.
Yaitu mahasiswa merasa belum merasa butuh dengan sertifikasi internaisonal. Dikatakan Khadafi, peserta ujian tidak hanya calon guru, guru, namun juga terbuka untuk umum.