Probolinggo
Ditinggal Pengikutnya, Padepokan Dimas Kanjeng Mulai Sepi
"Saya juga ingin pulang aslinya, tapi belum ada uang. Saya disini sudah dua bulan, dan itupun saya hanya ikut - ikutan diajak teman saya,"
Penulis: Galih Lintartika | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengekelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur mulai berangsur - angsur berkurang.
Pengikut Dimas Kanjeng yang awalnya mencapai ribuan orang dari berbagai macam daerah , kini hanya menyisahkan ratusan orang yang bertahan di tenda - tenda padepokan.
Alhasil, pemandangan tenda-tenda bagi para pengikut ini pun terlihat sangat sepi. Banyak tenda yang kosong tanpa penghuninya. Namun, ada beberapa tenda yang masih diisi oleh para pengikut Dimas Kanjeng. Mereka melakukan sejumlah aktivitas apapun di dalam tenda - tenda sederhana yang disediakan oleh padepokan.
Mulai menonton televisi bersama, bermain catur, berkomunikasi antara satu sama lain, tidur, hingga mandi dan buang air besar pun mereka lakukan di tenda - tenda itu. Namun, khusus untuk tempat mandi dan buang air itu ada tempat khusus, meksi hanya terbuat dari bambu dan terpal. Mereka terlihat hidup sangat sederhana di tenda - tenda ini.
Dari penelusuran, tenda - tenda yang disediakan oleh padepokan ini jauh dari kata layak. Artinya, kondisinya memang sangat memprihatinkan. Mereka hanya tidur beralasakan terpal tanpa ada kasur atau sejenisnya. Tidak semua, namun ada tenda yang hanya tertutup dengan spanduk.
Selain itu, ada juga bekas kandang sapi atau pun kambing yang digunakan untuk tidur para pengikut Dimas Kanjeng ini. Bau kotoran hewan ini memang sudah tidak ada, namun jika dilihat kondisinya sangat tidak layak digunakan sebagai tempat tidur. Meski demikian, mereka tampak santai tidur dalam kondisi tersebut. Bahkan,tak ada sedikit pun raut wajah mereka yang risih atas kondisi itu.
Kepada Surya, Bambang salah satu pengikut Dimas Kanjeng mengaku akan pulang ke rumahnya di Jember. Namun, ia mengaku tidak memiliki uang untuk biaya pulang. Meski begitu, ia sudah mendaftar ke posko dan berharap ada bantuan operasional untuk pulang ke rumah.
"Saya juga ingin pulang aslinya, tapi belum ada uang. Saya disini sudah dua bulan, dan itupun saya hanya ikut - ikutan diajak teman saya," katanya singkat