Probolinggo
Ini Langkah Pemkab Pasuruan Setelah Penjemputan Pengikut Dimas Kanjeng Gagal
"Mereka ini memperdalam ilmu agama di padepokan. Mereka di padepokan ini istighosah tidak membuang waktu secara cuma -cuma,"
Penulis: Galih Lintartika | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Kepala Bakesbangpol Pasuruan , Yudha Triwidaya Sasongko mengatakan, kedatangannya ke padepokan itu bermaksud untuk menjemput warga Pasuruan yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Kami ingin memfasilitasi mereka untuk transportasi kepulangan mereka ke rumahnya masing - masing," katanya saat ditemui Surya di padepokan, Selasa (4/10/2016).
Dia menjelaskan, namun kenyataan di lapangan, mereka memiliki jalan dan pandangan lain. Menurutnya, mereka lebih memilih bertahan di Padepokan dibandingkan di rumahnya masing - masing.
"Alasannya, mereka ini memperdalam ilmu agama di padepokan. Mereka di padepokan ini istighosah tidak membuang waktu secara cuma -cuma," jelasnya.
Yudha menuturkan, mereka juga beralasan bahwa belum ada perintah dari ketua yayasan untuk kembali ke rumah. Menurutnya, pengikut asal Pasuruan ini sudah percaya dengan ajaran di padepokan.
"Tapi kami akan coba di lain waktu. Kami akan tetap berusaha, karena perintah dari bupati bagaiamana warga Pasuruan ini bisa pulang ke rumah dan hidup sewajarnya," paparnya.
Terpisah , Kapolres Pasuruan AKBP Muhammad Aldian mengatakan, dari informasi yang didapatkan, hanya ada delapan orang warga Pasuruan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Delapan orang itu pun mereka tidak menetap disana. Mereka bolak - balik padepokan - pasuruan. Jadi ya mereka beranggapan bahwa hal itu adalah yang biasa," imbuhnya.
Mantan Wakapolres Banyuwangi ini menjelaskan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memaksa mereka pulang ke rumah.
"Yang bisa kami lakukan hanya persuasif saja. Caranya, ya kami harus sering komunikasi dengan mereka saja agar mereka luluh lama kelamaan. Kami akan tetap membujuk rayu mereka untuk tetap pulang ke rumah," pungkasnya.