Blitar

Waspada Lur, Wabah Penyakit Difteri Menyerang Kabupaten Blitar

Dibandingkan tahun kemarin, warga yang terkena penyakit difteri itu lebih banyak tahun ini

Penulis: Imam Taufiq | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Warga di Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar mengikuti imunisasi buat mencegah difteri, Selasa (4/10/2016). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Warga Kabupaten Blitar diharap waspada terhadap munculnya penyakit difteri. Sebab, saat ini sudah ada empat orang sedang dirawat di rumah sakit karena terindikasi menderita penyakit yang mudah menular ini.

Keempat penderita itu, satu di antaranya balita, dua anak-anak, dan orang dewasa. Yakni, Ndn (9), warga Desa Tulis Kriyo, Nk (8), warga Desa Purworejo, Bs (3), balita asal Desa Ploso Arang, Indah (32), warga Desa Kalipucung, keempatnya Kecamatan Sanan Kulon. Saat ini mereka dirawat di dua RS. Yakni, Indah, dan Nk, dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi, sedang Bs dan Ndn, dirawat di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar.

"Mereka dirawat di RS itu sudah tiga hari lalu dan hasil diagnosanya adalah positif terkena difteri," kata dr Christina Indra Wati, Kabid P2MK (penanggulangan penyakit dan masalah kesehatan) Dinkes Kabupaten Blitar, Selasa (4/10/2016).

Menurutnya, keempat penderita mengalami gejala penyakit itu sejak Minggu (1/10/2016) lalu. Menurutnya, kejadian ini terbilang aneh karena mereka itu bukan tinggal sedesa atau berdekatan namun kok bisa terkena secara serentak atau bersamaan.

Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi bakal membawa korban lainnya kian banyak. Karena itu, pihaknya akan melakukan imunisasi vaksin difteri di masing-masing desa, yang ada di kecamatan tersebut. Tak terkecuali, desa di kecamatan itu yang tak ada penderitanya, warganya juga akan divaksin.

"Mulai hari ini sampai Kamis (6/10/2016) mendatang, kami akan melakukan imunisasi di 12 desa di kecamatan tersebut. Itu akan kami lakukan mulai siang hingga malam hari. Karena itu, kami mengimbau warga agar bersedia diimunisasi supaya terhindar dari penyakit difteri,," paparnya.

Dibandingkan tahun kemarin, warga yang terkena penyakit difteri itu lebih banyak tahun ini. Jika tahun kemarin, hanya ada 44 penderita, namun sampai per Oktober tahun ini sudah ada 60 penderita. Bahkan, pada Juni dan Juli tahun ini, ada dua penderitanya meninggal dunia. Yakni, balita berusia 5 tahun, akb, asal Desa Ringinrejo, Kecamatan Wates, dan Swt (67), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Garum.

Banyaknya penderita difteri itu, ia mengimbau pada orang tua agar mengenali perubahan kondisi kesehatan anaknya. Sebab, penyakit ini mudah menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya masih rentan. Misalnya, papar dia, jika suhu tubuh anaknya mulai panas dan sulit makan, agar diwaspadai. Siapa tahu, ia mengalami gejala penyakit ini. Yakni, ditandai radang tenggorokan sehingga sangat sakit jika kemasukan makanan atau air karena lidahnya sudah berubah jadi putih.

"Penyakit ini juga mudah menular sehingga kalau ada satu orang terkena di tempat itu, biasanya akan disusul penderita lainnya. Karena itu, harus dijauhkan dari orang lain yang belum terkena," paparnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved