Malang Raya
Dispora akan Rombak Ruang Pemain dan Pasang Papan Skor Baru di Stadion Gajayana
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang akan membenahi beberapa fasilitas penting di Stadion Gajayana
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang akan membenahi beberapa fasilitas penting di Stadion Gajayana. Langkah itu dilakukan setelah stadion tersebut dijadikan markas dari Arema akhir September lalu dan Persela yang bakal digelar Sabtu (7/10/2016).
Kepala Dispora Kota Malang Nuzul Nurcahyono mengatakan, pembenahan yang akan dilakukan pada tahap awal difokuskan pada sarana prasarana stadion bagi pemain. Setelah lama tidak digunakan sebagai kandang dalam pertandingan resmi, ia mengakui banyak fasilitas di stadion yang tak terawat.
“Fasilitas bagi pemain dan tim medis terutama. Harus ada sekat-sekatnya begitu di tiap ruangnya. Biar pemain tidak bercampur dengan yang lain-lain. Kami mengusahakan agar seusai dengan permintaan managemen,” ucap Nuzul, Jumat (6/10/2016).
Fasilitas lain yang bakal ditambahkan adalah papan petunjuk waktu dan skor elektronik yang sudah tidak berfungsi. Pada pertandingan Arema lawan Mitra Kukar waktu itu, papan skor yang digunakan adalah papan skor manual. Jika nantinya Arema akan menempati stadion itu sebagai markas utama, Nuzul bilang pemenuhan fasilitas papan skor penting.
Untuk penerangan, ia melihat pembenahan yang sudah dilakukan telah memenuhi kriteria. Pembenahan secara bertahap juga difokuskan untuk memenuhi standar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). “Kita akan ajukan itu pada tahun depan,” tambahnya.
Fasilitas yang tidak mungkin ditambah atau dibenahi adalah kapasitas penonton. Normalnya, stadion itu hanya muat bagi sekitar 25.000 penonton. Pada pertandingan Arema beberapa waktu lalu, jumlah penonton ekonomi membeludak melebihi kapasatas tempat duduk yang tersedia. Alhasil, beberapa pemegang tiket ekonomi terpaska dimasukkan ke tempat duduk VIP.
“Ini tidak mungkin kami tambah atau kami lebarkan lagi. Kapasitasnya sudah segitu. Saya harap, stadion ini ke depan bisa dikembangkan kembali untuk pertandingan-pertandingan nasional,” ungkap dia.
Sport Centre Gagal Terwujud
Keinginan Dispora untuk memiliki gedung sport centre harus terpupus. Permintaan pembangunan gedung ke Kementerian Pemuda dan Olahraga ditolak. Nuzul menjelaskan, penolakan itu karena adanya banyak pemotongan anggaran dari pemerintah pusat. Mengingatkan kembali, Dispora sempat mengajukan proposal pembangunan gedung itu senilia Rp 77 miliar.
Meski begitu, Dispora akan tetap kembali mengajukan permintaan itu. Fasilitas olahraga disebut tetap mendesak meski Kota Malang sudah memiliki Stadion Gajayana dan Gedung Olah Raga Ken Arok. Pemkot sudah menyediakan lahan di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkadang sebagai lokasi bangunan sprot centre.