Waduh, Guru Produktif di SMK Se-Kota Malang Kurang! Ini Solusinya

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tahun 2016 ini, khusus guru normatif adaptif di SMK harus menjadi guru produktif. Yakni dengan mengikuti program Alih Fungsi Guru. Terutama bagi yang belum memenuhi standart jam mengajar yakni 24 jam dalam seminggu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala SMKN 11, Gunawan Dwiyono seusai rapat bersama MKKS SMK se Kota Malang.

Ia mengatakan, program Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud RI ini selain untuk meningkatkan kualitas guru SMK juga untuk memberikan kesempatam bagi guru yang jam mengajarnya kurang.

Guru normatif adaptif ini ialah guru yang mengajar sesuai mata pelajarannya, namun hanya satu mata pelajaran saja. Apabila ingin menjadi guru produktif dan bisa mengajar pelajaran lain maka harus alih fungsi. Namun harus mendaftar dan mengikuti beberapa uji test kompetensi.

"Misal guru Kewirausahaan, tetapi mengajar dan tidak dapat memenuhi standar jam pemenuhan maksimal jam mengajar, kalau dia ikut program ini dan beralih fungsi, maka bisa mengajar bidang lain," ujarnya saat dikonfkrmasi SURYAMALANG.COM Sabtu (8/10/2016).

Adanya tes uji kompetensi ini ialah agar ketika dimasukkan ke dalam Dapodik, maka dikatakan guru sesuai atau kompeten dan bisa mengajar dua mata pelajaran. Bahkan bisa mendapatkan sertifikat.

Alih fungsi ini juga untuk mengatasi kesenjangan antara guru yang aktif dan produktif.

Gunawan mengatakan, guru yang aktif juga harus guru yang produktif. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan bagi guru yang jam mengajarnya sedikit.

"Di sini, ada sekitar 14 orang yang akan didaftarkan mengikuti program alih fungsi guru. Rata-rata guru Matematika, Kewirausahaan," pungkasnya.