Trenggalek

Orang Gila Dipasung di Tebing Jurang Selama Puluhan Tahun, Ini Harapan Sang Ibu Setelah Pembebasan

Ada lima gembok yang menempel di rantai yang terhubung dengan kaki Toirun. Gemboknya baru dapat dilepas setelah terlebih dahulu digergaji

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Toirun (43) penderita gangguan jiwa yang disekap di tebing jurang Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Kamis (10/11/2016). 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Pembebasan Toirun (43) yang telah dipasung dengan rantai puluhan tahun berlangsung dramatik. Akibat dirantai puluhan tahun, kaki Toirun bengkak dan terluka, Kamis (10/11/2016).

Untuk melepas Toirun petugas harus menebang  pohon dari tempatnya dirantai. Namun rantai yang membelenggu Toirun sudah terlalu berkarat sehingga tidak dapat dibuka dengan kunci gemboknya.

Ada lima gembok yang menempel di rantai yang terhubung dengan kaki Toirun. Gemboknya baru dapat dilepas setelah terlebih dahulu digergaji.

Warga Desa Sawahan, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ini telah disekap oleh keluarganya sekitar 25 tahun.

Toinem (60), ibunda Toirun, mengaku telah merantai anaknya sejak masih remaja. Masalahnya, anaknya jika mengamuk merusak perabot rumah.

"Kalau ngamuk piring dan gelas dirusak semua. Sampai habis piring saja," ungkapnya.

Toinem mengaku senang anaknya  dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan pengobatan.

"Sembuhkan anak saya supaya tidak mengamuk lagi," ungkapnya.

Toirun merupakan anak pertama dari pasangan Toinem dengan almarhum Kartorejo. Dua anaknya tumbuh normal, namun sudah tidak tinggal serumah lagi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved