Nasional

Dor, Pasukan BNN Tembak Mati Anggota TNI di Kompleks Pergudangan

Sebelum memaksa pelaku keluar mobil, satu tembakan muncul dari pelaku. Dua pelaku itu pun mencoba melarikan diri.

Editor: Zainuddin
Tribunnews.com
Rilis ungkap narkotika jaringan internasional di Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Jumat (18/11/2016). 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Aksi saling menembak antara petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan gembong narkoba di Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Tangerang menjadi awal pengungkapan sabu ratusan kilogram dan ratusan ribu butir happy five.

Dua pelaku tewas dalam peristiwa yang terjadi pada Selasa (15/11/2016) itu.

Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso mengatakan pihaknya mendapat informasi mengenai dugaan penyelundupan narkotika dari Taiwan ke Indonesia melalui jalur laut.

BNN kemudian koordinasi dengan Bea Cukai untuk menyelidiki dugaan itu.

Setelah penelusuran selama sebulan, diketahui narkotika itu diselundupkan dengan modus disembunyikan di dalam sofa.

Petugas BNN dan Bea Cukai segera menyelidiki tujuan pengiriman mana barang.

Ternyata sofa-sofa itu dikirim ke gudang di Kompleks Pergudangan Sentra Kosambi, Dadap, Tangerang. Saat tim ingin menggerebek gudang itu, sebuah mobil dengan dua pengendara keluar.

Pasukan BNN mencoba menghentikan laju mobil itu. Tapi, sebelum memaksa pelaku keluar mobil, satu tembakan muncul dari pelaku. Dua pelaku itu pun mencoba melarikan diri.

Dua pelaku itu diketahui berinisial HCHL (35), warga Taiwan, dan ZA (31), yang diketahui anggota TNI berpangkat praka dari kesatuan Paskhas Halim Perdanakusuma.

“Keduanya tewas karena berupaya melakukan perlawanan dengan mengumbar tembakan dan berusaha melarikan diri,” kata Buwas, sapaan Budi Waseso saat ekspose di kantornya, Jumat (18/11/2016).

Petugas menemukan 40 bungkus sabu seberat 40,25 kilogram. Dari jumlah itu, sebanyak 38 bungkus atau 38,244 kilogram disimpan di dalam koper, dan sisanya disembunyikan di bawah jok mobil.

Selanjutnya, petugas merangsek ke dalam gudang Blok H5J, dan menemukan seorang warga Taiwan lain berinisial YJCH (33). Ketika ditangkap, YJCH sedang membongkar kursi sofa berisi 60 bungkus sabu seberat 60,361 kilogram dan sekitar 300.250 butir H5.

“Total narkoba yang kami sita sebanyak 100,615 kilo gram sabu dan 300.250 butir H5. Barang bukti lain berupa satu senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu buah mobil, dan sembilan ponsel,” terang Buwas.

Rencananya obat terlarang itu akan diambil pembeli, dan diedarkan ke kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Tangerang dan Semarang.

“Kami dan Bea Cukai masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui jaringann dan jalur penyelundupan narkotika dari sindikat tersebut,” tutur Buwas.

Komandan Pusat Polisi Militer TNI, Mayor Jenderal Dodi Wijanarko mengakui ZA merupakan anggota Korps Pasukan Khas TNI AU (Kopaskhas) Wing I yang bermarkas di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Selain ZA, satu orang lainnya, yakni YJCH ditangkap hidup-hidup.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved