Gadget

Harga Tak Sampai Sejuta, Mengapa Xiaomi Redmi 4A Belum Dijual di Indonesia?

Smartphone berbasis Android ini banyak dibicarakan karena memiliki banderol yang relatif terjangkau, yakni Rp 969.000.

Editor: Aji Bramastra
Vebma
Xiaomi. 

SURYAMALANG.COM - Smartphone Xiaomi Redmi 4A benar-benar membuat penasaran.

Baru saja dirilis awal November lalu, tapi smartphone ini belum juga ada di pasaran Indonesia.

Smartphone berbasis Android ini banyak dibicarakan karena memiliki banderol yang relatif terjangkau, yakni Rp 969.000.

Apa yang menyebabkan hal tersebut?

Redmi 4A ternyata sedang diuji di balai sertifikasi Ditjen SDPPI Kominfo.

Ada dua smartphone Xiaomi yang sedang diuji.

Satu smartphone bernomor model 2016117 yang merujuk pada Redmi 4A keluaran awal November ini.

Satunya lagi bernomor model 2016102 yang belum diketahui nama komersilnya.

Status pengujian dua seri smartphone tersebut bertuliskan "SP3 Balai Uji" dengan tanggal masuk 15 November 2016.

Artinya, keduanya sudah melewati tiga tahap sebelumnya.

SP3 Balai Uji sendiri berarti dokumen ponsel sedang dievaluasi apakah sesuai dengan syarat masuk pasar Indonesia atau tidak.

Tahapan ini memakan waktu maksimal 10 hari.

Jika hasilnya positif, tahap selanjutnya adalah pembayaran (SP2) dan penerbitan sertifikasi. 

Melihat situs resmi SDPPI Kominfo, Senin (21/11/2016), manufaktur untuk Redmi 4A dan Xiaomi 2016117 tercantum di Indonesia.

Artinya, proses perakitan sudah melibatkan sumber daya di Tanah Air.

Hal ini sesuai dengan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk ponsel 4G buatan vendor asing yang telah ditetapkan pemerintah.

Untuk tahun ini harus memenuhi 20 persen dan tahun depan meningkat jadi 30 persen.

Xiaomi sendiri baru merilis Redmi 4A pada awal November ini.

Redmi 4A memiliki ukuran IPS 5 inci resolusi 720p, bodinya berbalut logam dan mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 425 yang terdiri atas prosesor quad-core Cortex A53 1,4 GHz, GPU Adreno 308, RAM 2 GB, dan memori internal 16 GB.

 Redmi 3S juga mau masuk Indonesia

Sebelum Redmi 4A dan ponsel 2016117, Xiaomi sudah lebih dulu memasukkan seri Redmi 3S ke balai sertifikasi Kominfo pada 7 November lalu.

Status terakhirnya pun SP3 Balai Uji.

Kemunculan tiga ponsel Xiaomi di situs sertifikasi Kominfomengindikasikan sang pabrikan China bakal kembali memboyong perangkat 4G-nya untuk para Mi Fans Tanah Air.

Hal ini sesuai janji Vice President Xiaomi, Hugo Barra, saat ditemuiKompasTekno pada akhir Oktober lalu dalam sebuah acara di Beijing, China.

Kala itu ia mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pemenuhan TKDN sebesar 30 persen untuk 2017 mendatang.

Barra enggan menyebut strategi apa yang digunakan Xiaomi, apakah lewat aspek manufaktur, aplikasi, atau komitmen investasi. Yang jelas, ia berjanji akan ada kejutan dalam waktu dekat.

Diduga kuat Xiaomi bakal masuk ke Tanah Air dengan bantuan Erajaya.

Distributor ponsel itu selama ini menjadi rekanan Xiaomi dalam memboyong produk-produknya ke Indonesia.

Erajaya sendiri telah berinvestasi ke PT Satnusa di Batam.

Pabrik perakitan ponsel tersebut digandeng Erajaya sebagai pintu masuk vendor global yang enggan membangun pabrik di Indonesia.

Untuk yang satu ini, belum ada konfirmasi dari Erajaya maupun Xiaomi. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved