Ngawulo Budhoyo Malang, Eksis Kolaborasikan Budaya Tradisional dan Modern

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sekelompok anak muda yang rata-rata masih duduk di bangku SMP dan SMA tergabung dalam kelompok budaya, Ngawulo Budhoyo, yang konsen di ranah kolaborasi budaya. Wis Wahyu, pendiri kelompok ini mengatakan, kolaborasi budaya tradisional dan modern tidak hanya fokus pada satu kesenian saja.

"Tetapi kami menggabungkan kesenian tradisional dan modern. Seperti ini mereka ada yang suka melakukan body painting, bermain musik. Kami berusaha menggabungkan hobi mereka dalam satu wadah," kata dia saat ditemui di MX Mall, dalam serangkaian kegiatan Festival Mbois yang digelar oleh MCF dan Disperindag Kota Malang, Sabtu (26/11/2016).

Ada sekitar 30 mahasiswa yang bergabung di Ngawulo Budhoyo. Dikatakannya, kegiatan mereka ini seperti pentas budaya karawitan, tarian, wayangan, pameran body painting, dan masih banyak lagi.

Seperti yang dilakukan oleh Hafsah Ananda (19). Ia yang sudah bergelut di bidang body painting sejak setahun yang lalu ini, sedang asik bermain dengan kuas yang ia goreskan di wajah seorang model wanita.

Ia sedang melakukan face painting dengan karakter tengkorak. Hafsah mengatakan face painting memang sudah tak asing lagi di kalangan anak muda saat ini. Hal itu membuat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang jurusan Pariwisata ini terus mengembangkan ide-ide karakter yang ia buat.

"Masih seputaran karakter yang menyeramkan. Karena saya sering membuat face painting setengah wajah saja. Setengah wajah ini menunjukkan dua karakter yang berbeda. Antara beauty dan kesan seram. Itu yang sedang in di face painting," kata dia.

Selain face painting, ia juga sering membuat body painting. Salah satu karakter yang ia buat ialah karakter sundel bolong.