Blitar
Relokasi Pasar Tumpang di Blitar, Pedagang “Diperas” Hingga Rp 20 Juta, Lho Kok Bisa?
Jika lokasi bedaknya berada di depan atau langsung menghadap jalan raya, mereka disuruh membayar Rp 20 juta per orang
Penulis: Imam Taufiq | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Relokasi Pasar Tumpang, Desa Tumpang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menyisakan masalah. Para pedagang mengeluh karena saat akan menempati lahan pasar yang baru dibangun itu diharuskan membayar uang, dengan jumlah bervariatif.
Yakni, mulai Rp 500 ribu sampai Rp 20 juta per orang. Itu tergantung dari bentuk kiosnya dan lokasinya. Jika lokasi bedaknya berada di depan atau langsung menghadap jalan raya, mereka disuruh membayar Rp 20 juta per orang.
Itu ada 20 kios yang berada di pintu masuk pasar. Sementara, kalau hanya berupa los terbuka, mereka dipungut Rp 500 ribu per orang. Namun demikian, para pedagang berjumlah 150 orang itu akhirnya bersedia membayar semua karena mengaku tak ada pilihan lain. Sebab, mereka itu pedagang lama atau pindahan dari Pasar Tumpang yang lama.
"Kalau saya bayar Rp 2 juta, karena dapat lokasi seluas 3 m2, meski harus membangun kios sendiri dengan habis Rp 9 juta. Katanya, itu buat bangun pasar yang baru. Padahal, para pedagang itu tahu kalau pembangunan pasar ini dapat bantuan dari pemerintah," tutur salah seorang ibu yang berjualan makanan.
Selain sudah diharuskan membeli bedak, para pedagang juga mengeluh karena sepinya pembeli. Sebab, lokasi pasar yang baru ini dianggap kurang strategis. Seperti, letak bedaknya tak terlihat dari jalan raya. Beda dengan lokasi pasar yang lama, itu terletak di perempatan jalan.
"Sudah membayar mahal, saat menempati bedak, namun ppembeli sepi sehingga nggak dapat hasil," ujar ibu berusia 42 tahun, yang menempati kios seharga Rp 20 juta.
Muhtarom, Kades Tumpang, tak menampik kalau pembangunan pasar itu mendapat bantuan dana dari Kementerian Koperasi sebesar Rp 900 juta. Namun, itu hanya cukup buat membangun gedungnya saja.
Sementara, untuk perlengkapan sarana lainnya belum ada Anggaran. Seperti, memasang listrik, paving, dan pagar.
"Uang dari para pedagang itu buat membangun pengembangan pasar. Pembangunan pasar itu ditangani oleh koperasi," tuturnya