Pasuruan

Pembebasan Lahan Untuk Tol Pasuruan-Probolinggo Terkendala Makam dan Masjid

“Kami masih bicarakan hal ini dengan warga. Tapi, kami optimis bulan depan, sisa 30 persen ini bisa terselesaikan,” katanya kepada SURYAMALANG.COM

Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Sejumlah kawasan di Probolinggo yang sudah dibebaskan lahannya sudah digarap untuk pembangunan ToL Pasuruan – Probolinggo sepanjang 31,30 Kilometer 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Rencana pembangunan proyek tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) masih terkendala oleh pembebasan lahan. Ada sekitar 30 persen wilayah yang belum bisa dibebaskan lahannya yakni di Kecamatan Sumber Asih dan Wringin Anom, Probolinggo. Penyebabnya, karena ada lahan makam dan masjid di dua kecamatan itu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tol Pasuruan-Probolinggo Kementrian PU-PERA Agus Minarno mengatakan, sekitar 30 persen yang belum dibebaskan itu salah satu faktornya karena masjid dan makam, sehingga perlu ada negoisasi terlebih dahulu.

“Kami masih bicarakan hal ini dengan warga. Tapi, kami optimis bulan depan, sisa 30 persen ini bisa terselesaikan,” katanya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (1/12/2016).

Dia mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksakan untuk menggeser masjid ataupun makam yang rencananya akan terkena dampak pembangunan jalan tol Paspro ini. “Tapi jika itu memang menjadi penghambat, kami akan cari jalan lain. Semisal, kontruksi jalan tol ini akan digeser sedikit dari rencana awal agar tidak terkena makam atau masjid,” terangnya.

Agus menjelaskan, sebelumnya, pihaknya juga berhasil negoisasi dengan warga di Tongas. Warga sempat menolak pembangunan jalan tol ini, karena menabrak makam umum setempat. Namun, akhirnya warga mematuhi peraturan yang ada yakni Perpres No 2 Tahun 2012  dan Inpres No 1 Tahun 2016 tentang percepatan proyek-proyek strategis termasuk pembangunan jalan tol. “Kami pindahkan sekitar 1500 makam yang ada disitu, ke tanah lainnya,” jelasnya.

Awal tahun 2017 mendatang, kata Agus, pihaknya akan mulai kontruksi bangunan di wilayah Grati, Pasuruan. Ia beralasan bahwa, untuk pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi tol Paspro sudah dilakukan secara keseluruhan. “Untuk Probolinggo sebagian sudah berjalan, sedangkan sisanya menyusul selanjutnya,” tandasnya.

Sekadar diketahui, tol Paspro ini rencananya akan dibangun dengan panjang 31,30 Kilometer (Km). Pembangunanya ada tiga sesi, yakni sesi satu, dua dan tiga. Untuk sesi satu, nantinya akan melewati Grati - Nguling sepanjang 8 km. Sesi dua, perbatasan Nguling, Pasuruan - Sumberasih, Probolinggo sepanjang 6 Km, dan Sumberasih - Leces sepanjang 17,30 km.

Tol ini diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 271 hektar dan atau sekitar 3000 bidang. Nantinya, akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat, Simpang Susun Leces. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved