Nasional
Indonesia Menghormati Suaminya dengan Patung ini, Darwanti Tak Kuasa Menahan Tangis
dia hanya berbicara singkat dengan terbata-bata saat diminta memberikan sambutan seusai peresmian patung almarhum suaminya..
SURYAMALANG.COM - Darwanti nampak berkaca-kaca, dia hanya berbicara singkat dengan terbata-bata saat diminta memberikan sambutan seusai peresmian patung almarhum suaminya Ariyanto Prasetyo di Museum Gunung Merapi Pakem Sleman Minggu (4/12/2016).
"Terimakasih, alhamdulillah masih diperhatikan pemerintah semoga masyarakat bisa tahu dan dapat dikenang masyarakat luas," ujar Darwanti.
Suami Darwanti adalah anggota Tagana DIY yang meninggal dunia dalam misi kemanusiaan yang dilakukan saat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010.
Selain Ariyanto ada 4 orang anggota Tagana DIY lain yang meninggal selama misi kemanusiaan tersebut yaitu Samiyo, Slamet Ngatiran, Supriyadi dan Jupriyanto.
Kelima pahlawan sosial tersebut dibuatkan patung yang nantinya akan dipajang di Museum Gunung Merapi sebagai sebuah pengingat akan dahsyatnya alam.
Patung setinggi sekitar 1 meter tersebut dibuat oleh seniman patung Bambang Sumarhaji selama sekitar bulan dengan bahan fiberglass, nampak dalam patung tersebut mereka mengenakan seragam Tagana.
Peresmian patung yang dihadiri langsung oleh Mensos RI Khafifah Indar Parawansa dan Gubuenur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X tersebut juga membuat Darwanti kembali mengingat tragedi yang merenggut nyawa suaminya.
"Waktu itu saya sudah ngungsi sama keluarga ke lokasi yang aman sementara dia masih membantu-bantu mengungsikan warga lain," ceritanya.
Namun seusai mengungsikan keluarga dan warga masyarakat ke tempat yang aman sang suami justru kembali naik ke atas dan tidak pernah kembali lagi.
"Dia kembali ke barak pengungsian lama karena masih ada logistik dan mengarahkan warga yang belum mengungsi, itu yang saya dengar terakhir," ceritanya.
Ariyanto dikenangnya sebagai seorang suami yang baik dan tidak pernah marah-marah kepada keluarga kecuali memang ada keselahan, selain itu jiwa sosialnya juga sangat tinggi dan sudah bergabung dengan Tagana sejak tahun 2005 bahkan sebelumnya sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Kematian Ariyanto dalam tugas meninggalkan Darwanti bersama seorang putra yaitu Wahyu Imam Ramadhan yang saat ini sudah berusia 13 tahun. (*)