Malang Raya

Dinkes Kota Malang Sudah Antisipasi Agar Difteri Tak Menyebar

Pihaknya memberikan profilaksis atau pengobatan pencegahan berupa erytromicin kepada keluarga penderita.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
healthmap.org
Ilustrasi : bakteri penyebab difteri. 

SURYAMALAMG.COM, KLOJEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang telah melakukan imuninasi untuk mencegah difteri (infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan). Imunisasi diprioritaskan bagi pelajar.

“Petugas puskesmas juga melakukan penjaringan dan penyuluhan di semua sekolah,” tutur Asih Tri Rachmi, Kepala Dinkes Kota Malang, Jumat (9/12/2016).

Dinkes sudah melakukan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) untuk penanggulangan penyakit ini. Pihaknya memberikan profilaksis atau pengobatan pencegahan berupa erytromicin kepada keluarga penderita.

Pihaknya juga melakukan swab tenggorokan untuk mengetahui penderita mengalami carrier atau tidak. Carrier adlah penderita menyimpan kuman tetapi yang bersngkutan tidak sakit.

“Carrier ini yang bahaya. Penderitanya tidak sakit, tetapi menyebarkan bakteri penyebab difteri. Dapat menularkan kuman selama 6 bulan,” imbuhnya.

Difteri paling banyak terjadi pada 2011, yaitu 65 kasus. Jumlahnya turun menjadi 32 kasus pada 2013, terus turun menjadi menjadi 18 pada 2014, dan 17 kasus serta 1 orang meninggal pada 2015. Sekarang ada 30 kasus dan meninggal 2 orang pada 2016.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved