Pasuruan

Nyuri Beras, Ketahuan Gara-Gara Sandal Jepit, Tersangka Nyaris Dibakar! Hidup Memang Keras

"Jumali ketakutan di dalam dan tidak mau keluar. Akhirnya, kami datang ke lokasi dan mengamankannya. Tersangka langsung kami serahkan ke polres"

Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Aksi pencurian yang dilakukan Jumali (41) warga Dusun Krajan, Desa Randu Agung, Kecamatan Klakah, Lumajang tidak rapi. Dia terpergok mencuri di lokasi selep padi milik Lukman (54) warga Dusun Lawatan, Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan, Kamis (15/12/2016) pagi. Gara - garanya, Jumali lupa meletakkan sandal jepitnya di depan selep padi milik Lukman.

Ceritanya, Jumali ini masuk ke dalam selep milik Lukman pagi buta. Ia menyelinap masuk ke dalam. Sekitar pukul 07.00, Lukman mendatangi selepnya. Ia kaget, saat melihat sepasang sandal ada di depan pintu selep. Lukman pun yakin, sandal itu bukan milik anggota keluarganya.

"Lukman sudah mulai curiga saat melihat pintu selep sedikit terbuka. Awalnya, saat melihat sandal, ia hanya mengira ada orang yang lupa meninggalkan sandal di depan selepnya," kata Kapolsek Sukorejo AKP Wiksan saat dihubungi SURYAMALANG.COM.

Dikatakan Wiksan, untuk mengurangi rasa penasarannya, Lukman berteriak ke arah dalam selep dan menanyakan siapa yang berada di dalam. Lukman terkejut, saat ada jawaban dari dalam selep yang intinya ada orang dan sedang mencari beras.

"Saat itu juga Lukman meminta tolong warga untuk ramai-ramai nangkap maling itu," terangnya.

Secara kilat, kata Wiksan,warga sudah mengepung tersangka di dalam selep. Awalnya, tersangka sempat menolak keluar, karena warga mengancam akan membakarnya bersama sepeda motor yang dibawanya.

"Jumali ketakutan di dalam dan tidak mau keluar. Akhirnya, kami datang ke lokasi dan mengamankannya. Tersangka langsung kami serahkan ke polres untuk menghindari amuk massa," paparnya.

Dalam pemeriksaan, kata Wiksan, tersangka mau mencuri beras. Pengakuannya, beras itu nantinya akan digunakannya untuk makan bersama keluargannya.

"Pengakuannya hanya sekali karena kepepet hutang. Hutangnya di tetangga yang berjualan sudah banyak, makanya ia nekat mencuri. Kami juga masih mendalami kasus ini," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved