Kaleidoskop 2016

Sekali Dalam Setahun, Penguin ini Arungi Lautan Hanya Untuk Kunjungi Kakek ini

Benarkah binatang adalah makhluk yang tak punya budi pekerti, tak seperti manusia?

Editor: Aji Bramastra
dailymail.co.uk
Dindim dan Joao Pereira. 

Kisah penguin bernama Dindim menarik perhatian insan dunia, pada Maret 2016.

Tak terkecuali di SURYAMALANG.

Berita ini menjadi satu dari 5 berita paling populer di Maret 2016.

 Apa yang dilakukan Dindim memang sungguh aneh.

Setahun sekali, ia selalu datang untuk mencai seorang pria sepuh bernama Joao Pereira de Souza (71).

Mengingatnya kembali, berikut kami sajikan berita yang dilansir banyak media dunia, termasuk The Daily Mail itu :

SURYAMALANG.COM - Benarkah binatang adalah makhluk yang tak punya budi pekerti, tak seperti manusia?

Hal itu tak berlaku buat Dindim, seekor penguin yang berada di daerah Amerika Selatan.

Sebagaimana dikutip dari The Daily Mail, setiap tahun, Dindim berenang sejauh 8.000 kilometer, hanya untuk mengunjungi manusia yang telah menyelamatkan hidupnya, Joao Pereira de Souza (71).

Dindim memang bukan penguin yang tinggal di Antartika. Ia penguin jenis Magellanic yang berhabitat di negara tropis Amerika Selatan.

Sementara Joao Pereira adalah seorang nelayan yang tinggal di Rio de Janeiro, Brasil.

Kisahnya dan Dindim berawal pada 2011.

Diceritakan oleh Joao, ketika itu Joao menyelamatkan Dindim, yang ditemukannya di batu karang.

Saat itu penuh minyak di sekujur tubuh Dindim.

Diduga, ia terjebak di genangan minyak tumpah yang ada di laut, lalu terdampar dan terbawa ke bebatuan di pantai dimana Joao tinggal sehari-hari.

Joao membawa pulang Dindim. Ia membersihkan badannya, lalu mengobati Dindim.

Setelah Dindim sehat, Joao melepaskan lagi Dindim untuk berenang di lautan, kembali ke habitat aslinya.

"Saya sudah mengira bahwa saat itu adalah terakhir kali aku melihatnya," ujar Joao.

Tapi Joao salah. Beberapa bulan setelahnya, Dindim kembali.

dindim 2
Dindim dan Joao.

Dindim, yang diduga tinggal di perairan antara Cile dan Argentina, sepertinya merasa berutang nyawa kepada Joao.

Sejak itulah, setiap tahun, ia mengunjungi Joao, yang sudah dianggap seperti ayah angkatnya.

Ia tinggal bersama Joao selama 8 bulan. Kemudian setelah itu, ia pulang, dan menghabiskan 4 bulan di habitat aslinya, sebelum akhirnya datang lagi.

Hal itu dilakukan Dindim setiap tahunnya.

"Aku mencintai penguin ini seperti anakku sendiri, dan aku yakin, dia juga mencintai aku," kata Joao.

Menurut Joao, Dindim tak mau bersama orang lain.

"Bila ada orang lain yang mendekatinya, ia bersikap agresif. Kalau tak mematuknya, ia mengepak-ngepakkan siripnya, lalu berlari meninggalkan orang tersebut,"

"Ia hanya mau bersamaku. Minta makan sarden dariku. Dia juga sangat senang kalau aku menyemprotnya dengan air," ujar Joao.

Anda bisa melihat video tentang Dindim dan Joao di bawah ini :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved