Kilas Balik Malang
Terpopuler 2016 : Heboh Penampakan Macan Tutul yang Tertangkap Kamera Hutan di Malang
Ya, berita soal tangkapan kamera penampakan macan tutul di Poncokusumo, menjadi berita Malang terpopuler kedua pada bulan Juli 2016.
Masih adakah macan tutul di pedalaman Kabupaten Malang?
Ternyata masih ada.
Ya, berita soal tangkapan kamera penampakan macan tutul di Poncokusumo, menjadi berita Malang terpopuler kedua pada bulan Juli 2016.
Mengenang berita-berita terpopuler Malang sepanjang 2016, kami sajikan kembali laporan wartawan kami :
SURYAMALANG.COM - Macan tutul (panthera pardus melas) tertangkap kamera 'trap' di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kamera yang menangkap gambar macan tutul itu adalah kamera yang ditempatkan di Coban Trisula, Gunung Kukusan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Terdapat lima kamera ditempatkan di lima titik di kawasan itu mulai 6 Juni hingga 28 Juli 2016.
"Semalam kamera kami ambil. Dan baru di satu titik yang kami lihat, hasilnya memang terlihat macan tutul," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah II TNBTS Tatag Hari Rudhata, Sabtu (30/7/2016).
Gambar itu menunjukkan tutul di tubuh macan itu terlihat jelas. Kemungkinan macan itu masih berusia muda.
"Sepertinya anakan. Kalau anakan itu biasanya bersama satu keluarga terdiri dari indukan dan anaknya. Sejauh ini, masih kami identifikasi gambar," tegas Tatag.
Status Kritis
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia.
Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang).
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam.
Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang.
Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi di mana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I.
Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999. (*)