Arema Malang
Kocak, Adam Alis Ternyata Bingung Ketika Ngobrol Sama Pemain Arema, Ini Sebabnya
“Ya, anggap saja Arema sebagai rumah sendiri, nanti juga adaptasinya cepat,” kata pemain jebolan Akademi Arema ini.
Kendati begitu, Adam merasa optimistis dapat segera beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dia berkaca pada para pendahulunya yang berasal dari Jakarta, antara lain Achmad Kurniawan, Kurnia Meiga, dan Ryuji Utomo, yang sedikit demi sedikit sudah "tertular" gaya bicara arek Malang.
Perbedaan latar belakang budaya awalnya memang membuat Adam Alis sedikit canggung di Arema FC, tapi perasaan itu kemungkinan tidak akan berlangsung lama mengingat kawan-kawan barunya menyatakan siap membantu ia beradaptasi.
Johan Ahmad Alfarizie misalnya. Dia selalu menekankan kepada Adam untuk menganggap Arema sebagai rumahnya sendiri.
“Ya, anggap saja Arema sebagai rumah sendiri, nanti juga adaptasinya cepat,” kata pemain jebolan Akademi Arema ini.
Cerita Horor
Adam punya pengalaman unik saat pertama kali tiba di Malang. Gara-gara berada satu pesawat dengan Hamka Hamzah, dia sempat ditakut-takuti oleh pemain senior Arema asal Makassar tersebut soal kondisi mes Arema.
Menurut sang senior, kondisi mes Arema yang berlokasi di Jalan Kesemek, Malang, itu angker. Cerita Hamka membuat Adam sempat waswas, sampai-sampai agennya, Muly Munial, menenangkan dan meyakinan bahwa mes Arema aman dari hal-hal beraroma gaib.
“Bang Hamka cuma bercanda. Sebetulnya saya juga tidak takut sih,” ucapnya.
Di Arema FC, Adam harus siap menghadapi persaingan di lini tengah dengan Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Juan Revi, Ferry Aman Saragih, Dio Permana plus gelandang serbabisa asal Argentina, Esteban Vizcarra.
“Saya di sini akan bekerja keras untuk bisa masuk dalam tim inti dan bermain secara reguler,” ujar Adam. (*)