Malang Raya
Antisipasi Penularan Difteri, Guru dan Siswa SMPN 21 Kota Malang Pakai Masker
Pemakaian masker ini karena ada siswa kena difteri saat masuk hari pertama sekolah pada 3 Januari 2017. Siswa itu mengeluh tidak kuat, dan pusing.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Mengantisipasi penularan difteri, guru dan siswa di SMPN 21 Kota Malang memakai masker.
Penularan penyakit itu melalui pernafasan. Pengunaan masker dilakukan sejak beberapa hari terakhir.
Siswa kelas 7, Sidatata Al Jennar mengaku memakai masker atas inisiatif sendiri.
“Buat antisipasi,” kata Sidatata kepada SURYAMALANG.COM di halaman sekolahnya, Selasa (17/1/2017).
Pemakaian masker ini karena ada siswa kena difteri saat masuk hari pertama sekolah pada 3 Januari 2017. Siswa itu mengeluh tidak kuat, pusing, dan badan panas saat olahraga.
“Mungkin kkondisinya lemah sehingga virus mudah masuk,” jelas Hadi Arifianto, petugas UKS.
Siswa tersebut sudah mendapat pengobatan oleh ibunya yang juga petugas puskesmas.
Atas permintaan wali kelas dan wali murid, satu kelas di swap pada hari berikutnya. Hasilnya ada empat anak yang jadi carrier, namun tidak ada tanda-tanda seperti kena virus difteri. Hal ini diperkirakan karena antibodinya tinggi.
Guru juga ada yang kena, tetapi tidak menimbulkan gejala. Dia tidak menyebut jumlah guru yang memiliki gejala tersebut.
“Siswa lain diberi obat selama tujuh hari untuk pencegahan. Swap kedua dilaksanakan pada Senin (16/1/2017) agar virusnya mati,” kata Hadi.