Malang Raya
Kalah Bersaing, Sejumlah Pedagang Buah di Pasar Gadang Gulung Tikar
Satu pedagang buah yang gulung tikar, tempat usahanya di samping lapak milik Abdullah. Lapak milik seorang pak haji itu tutup sejak setelah Idul Fitri
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SUKUN - Beberapa pedagang grosir buah di Pasar Induk Gadang gulung tikar selama 2016. Seorang pedagang, Abdullah mengungkapkan ada empat pedagang yang gulung tikar.
Di antara penyebabnya adalah pelambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pelambatan ekonomi itu membuat daya beli masyarakat lemah, dan akhirnya berdampak kepada pedagang.
“2016 menjadi tahun berat bagi pedagang grosir buah. Berdasar hitungan saya, ada empat pedagang buah yang gulung tikar di sini pada tahun lalu. Usahnya tutup. semuanya pedagang besar,” ujar Abdullah, Rabu (25/1/2017).
Satu pedagang buah yang gulung tikar, tempat usahanya di samping lapak milik Abdullah. Lapak milik seorang pak haji itu tutup sejak setelah Idul Fitril lalu.
“Seperti sebelah ini. Lapaknya tutup sejak setelah Idul Fitri tahun lalu,” lanjutnya.
Menurutnya, rata-rata penjualan pedagang buah di pasar tersebut menurun.
“Turunnya sampai 50 persen. Kami melihat konsumen sedang puasa buah. Mementingkan kebutuhan yang lebih pokok. Jadi puasa buah,” imbuhnya.
Puasanya konsumen akan buah membuat permintaan pedagang berkurang. Hal itu membuat omzet pedagang menurun. Kadang kala kesulitan pedagang di tempat itu diperparah dengan perputaran uang yang lambat.
“Jadi kadang bisa kulakan. Setelah itu tutup sepekan. Kulakan lagi, tutup lagi. Nah ketika sudah tidak mampu, akhirnya tutup,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengaku baru mendengar informasi tentang gulung tikarnya beberapa pedagang buah tersebut. Dia berjanji akan minta petugasnya di pasar setempat untuk memperbarui data pedagang.
“Kami lakukan up-date datang pedagang tiap bulan. Jika ada yang gulung tikar, kami akan segera data,” ujar Wahyu.