Malang Raya

Parah, Baru Selesai Tiga Bulan, Kantor Dispendukcapil Kabupaten Malang Berbau Seperti Kandang Babi

Bau yang tercium mirip aroma kandang babi. Lokasinya tepat di sekitar pintu keluar sebelah timur yang menghadap area parkir motor.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Sisi timur kantor Dispendukcapil Kabupaten Malang, yang berbau busuk. 

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang pindah kantor dari belakang Gedung DPRD ke Jalan Trunojoyo, Kepanjen sejak tiga pekan lalu.

Namun kantor baru ini terlihat rusak, bahkan menyebarkan aroma tidak sedap.

Pantauan SURYAMALANG.COM, terlihat rembesan di tembok luar yang berasal dari lantai 2. Rembesan tersebut membuat dinding sisi luar terlihat terlihat basah terus.

Seorang pegawai mengatakan rembesan tersebut berasal dari kamar mandi. Diduga bak kamar mandi tersebut yang merembes hingga tembus ke sisi luar. Rembesan terjadi karena ada retakan kecil.

“Mungkin kualitas campuran semennya jelek. Masa bangunan baru bisa merembes,” ujar seorang pegawai, Rabu (1/2/2017).

Saat hujan turun, bagian belakang juga terjadi banjir. Diduga saluran tersumbat sehingga air meluap saat curah hujan sedang tinggi. Belum diketahui penyebab meluapnya saluran air tersebut.

Di sisi timur kantor ini juga tercium bau busuk. Bau yang tercium mirip aroma kandang babi. Lokasinya tepat di sekitar pintu keluar sebelah timur yang menghadap area parkir motor.

Bau busuk tersebut diduga berasal dari pipa saluran septic tank bocor. Memang tidak ada rembesan cairan dari WC tersebut. Namun bau busuk menyengat, terutama saat ada tiupan angin.

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Malang, Purnadi mengakui kondisi kantornya tersebut. Pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Kabupaten Malang selaku pihak yang mempunyai proyek pembangunan gedung baru tersebut.

“Setahu saya, ini belum ada tiga bulan. Jadi ini masih dalam masa pemeliharaan. Masih ada tanggung jawab pihak kontraktor,” ujar Purnadi.

Sayangnya papan nama proyek sudah tidak ada di lokasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Wahyu Hidayat mengaku belum menerima laporan tersebut. Namun kemungkinan laporan tersebut diterima pegawainya, dan diteruskan ke pihak kontraktor.

“Memang masih dalam masa pemeliharaan. Jadi kalau ada  kerusakan selama masa pemeliharaan, pihak kontraktor yang bertanggung jawab,” terang Wahyu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved