Kediri
NKRI Harga Mati, Ormas Radikal dan Yang Paham Khilafah Harus Dibubarkan!
Aksi ini digagas Aliansi Kebangsaan Kediri (AKK) diikuti kader ormas dan parpol yang bertekat untuk mempertahankan NKRI dan Pancasila
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Ribuan massa Banser bersama elemen masyarakat menggelar apel aksi damai Bela Pancasila di Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri, Sabtu (4/2/2017).
Aksi ini digagas Aliansi Kebangsaan Kediri (AKK) diikuti kader ormas dan parpol yang bertekat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.
Selain Banser, AKK terdiri IPPNU, PMII, Pagar Nusa, GMNI, Garda Bangsa, Pemuda Kakbah, Repdem, PDIP, PPP, PKB serta Matraman Institut. Kegiatan ini diawali pemberian tanda tangan di selembar kain warna putih oleh peserta aksi.
Kemudian ada orasi kebangsaan yang bertema menolak paham radikal dan kilafah. Aksi membubuhkan tanda tangan ini juga diikuti semua peserta. Salah satunya tokoh Kabupaten Kediri Ir H Sutrisno.
Orasi disampaikan perwakilan massa di antaranya Munasir Huda, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri dan H Sulkani, Ketua DPRD Kabupaten Kediri.
Apel kebangsaan sendiri digelar karena semakin maraknya caci maki, ujaran kebencian, hoax dan saling lapor. Apalagi juga ada penghinaan terhadap nilai dan simbol negara yang dilakukan secara masif dan terstrukur.
Sementara Munasir Huda dalam pernyataan sikap menyebutkan, penegak hukum harus tegas dalam menghadapi gerakan dan aksi yang merusak empat pilar berbangsa dan bernegara.
"Kami menolak dengan tegas digantikannya NKRI dengan sistem konsep khilafah," tandasnya.
Munasir juga menuntut supaya ormas keagamaan yang anti Pancasila dan merongrong pemerintah yang sah dan berpaham radikal harus dibubarkan.
AKK juga menolak segala bentuk dakwah penyebaran kebencian, fitnah, adu domba dengan sesama kaum muslimin. Apalagi juru dakwahnya paham intoleransi ini disinyalir berafiliasi dengan gerakan Islam radikal ISIS.