Sportarema
Ini Alasan Reposisi Rachmat Irianto dari Striker Menjadi Stoper Persebaya
Sejak saat itu, putra salah satu stoper andalan Persebaya dan Timnas Indonesia itu berubah posisi menjadi seorang stoper.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Usai latihan tim Persebaya yang diadakan di Stadion Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/2/2017), Rachmat Irianto menceritakan awal mula perpindahan posisinya dari seorang striker menjadi stoper.
"Dulu saya striker tapi kata Ayah, beliau kasian lihat aku kena pukul terus dan beliau menawarkan bagaimana jika saya jadi stoper saja." ungkapnya.
Remaja berusia 17 tahun ini merupakan anak sulung dari 'Bejo' Sugiantoro, salah satu legenda Persebaya.
Saat menjadi striker, Rian menceritakan bahwa ia sering kena pukul lawan.
"Iya sering. Kalau jadi striker emang kena pukul. Kena gaprak dulu masih kecil makanya ditaruh di belakang," kenang pemuda bertinggi 171 cm ini.
Sejak saat itu, putra salah satu stoper andalan Persebaya dan Timnas Indonesia itu berubah posisi menjadi seorang stoper.
Postur tubuhnya yang tinggi dan berisi mendukung dirinya untuk posisi tersebut.
Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto memiliki kesamaan kisah dengan sang Ayah.
Selain sama-sama memperkuat tim Persebaya, keduanya juga merupakan striker yang akhirnya berpindah posisi menjadi seorang stoper.
(TribunJatim/Ayu Mufidah KS)