Piala Presiden
Bhayangkara FC Alami Dejavu, Ini Nasehat Sang Pelatih kepada Pemain Muda
Berkomentar soal hal ini, Simon McMenemy mengatakan bahwa itulah hasil yang harus diterima oleh tim asuhannya, meski sulit untuk diterima.
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Menelan kekalahan dan kebobolan di menit-menit akhir saat melawan Semen Padang di perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan Solo, Minggu (26/2/2017) kemarin, mengingatkan kenangan Bhayangkara FC (BFC) saat masih dilatih Ibnu Grahan musim 2016 lalu.
Di kala itu, BFC juga kerap kali kebobolan dan menelan kekalahan di menit akhir.
Di bawah kepelatihan Simon McMenemy, BFC kembali mengalami dejavu setelah gawang Wahyu Tri dibobol Vendry Mofu di menit ke-89.
Berkomentar soal hal ini, Simon McMenemy mengatakan bahwa itulah hasil yang harus diterima oleh tim asuhannya, meski sulit untuk diterima.
"Inilah hasil yang didapat, memang kadang sepak bola itu kejam," ujar Simon McMenemy Pelatih BFC, Senin (27/2/2017) sepulangnya dari Solo.
Meski mengakui bahwa takdir di sepak bola terkadang pahit, pihaknya ingin agar tim asuhannya, khususnya para pemain muda yang sulit untuk menerima kekalahan dapat segera bangkit dari kekalahan dan segera berbenah untuk penampilan berikutnya di Liga 1.
"Beginilah bekerja dengan pemain muda. Kadang mereka bagus sekali kadang kurang sekali, tapi saya akan tetap berjuang melatih mereka karena mereka masih berusia 20, 21, 22 semoga mereka akan belajar dari kekalahan. Meski kekalahan ini sakit, semoga saja mereka segera lupa dan bisa belajar dari kekalahan ini," jelasnya.