Malang Raya

Workshop di Unmer Malang : Artikel Ilmiah Indonesia Tidak Sulit untuk Terindeks Scopus

Universitas Merdeka (Unmer) Malang mengadakan workshop penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus pada jurnal internasional, Kamis (2/3/2017)

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah
Workshop penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus pada jurnal internasional Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Kamis (2/3/2017). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Universitas Merdeka (Unmer) Malang mengadakan workshop penulisan artikel ilmiah terindeks Scopus pada jurnal internasional, Kamis (2/3/2017).

Workshop tersebut diadakan untuk menanggapi peraturan Menristekdikti tentang tunjangan profesi dan gelar kehormatan yang mewajibkan dosen berjabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar untuk mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal internasional terindeks Scopus.

Workshop itu mendatangkan narasumber Anwar Fitrianto PhD, dari Management of Journals and Consultant Universiti Putra Malaysia. Ia memberikan banyak tips dan trik pada para dosen yang akan mempublikasikan jurnal internasional terindeks Scopus.

Banyak di antara mereka yang kesulitan untuk memasukkan artikel ke Scopus dan menyangka bahwa Scopus memang mempersulit artikel dari Indonesia, salah satunya adalah Joko Setyo Widodo, dosen Unmer dengan jabatan akademik Lektor Kepala.

"Mungkin karena Indonesia sering melakukan plagiarisme sehingga sulit untuk terindeks Scopus. Itu hanya anggapan saja karena berkali-kali mendaftarkan dan sering ditolak," katanya.

Namun Anwar menjelaskan bahwa Scopus tidak mempersulit negara manapun, termasuk Indonesia. "Artikel Indonesia pasti bisa masuk Scopus. Tapi memang Scopus memiliki standar kualitas," ujarnya.

Scopus, terang Anwar, bukanlah publisher jurnal internasional, melainkan sebuah wadah penghimpun jurnal. Sehingga artikel harus didaftarkan untuk masuk jurnal tertentu yang telah terindeks Scopus baru artikel tersebut bisa terindeks Scopus juga.

"Asal mengikuti kaedah penulisan yang benar dan masuk ke dalam jurnal yang telah terindeks Scopus, artikel tersebut pasti bisa masuk," lanjutnya.

Dosen berjabatan akademik Lektor Kepala dan Guru Besar Unmer memang sedang berlomba-lomba dan berusaha untuk memasukkan artikel mereka ke jurnal internasional terindeks Scopus sebelum batas akhir dari Kemenristekdikti yaitu November 2017.

"Ketika artikel ditolak oleh jurnal internasional, pasti ada komentar dan masukan dari para penulis jurnal, pastikan untuk mengikutinya dan coba submit lagi," saran Anwar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved