Malang Raya

Hilang 3 Hari, Siti Aisyah Ditemukan Wafat di Saluran Irigasi Panggungrejo Kabupaten Malang

ketika melewati saluran irigasi Kodim melihat sesuatu seperti kepala. Penasaran, Kodim kemudian memeriksa benda seperti kepala manusia.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Ahmad Amru Muiz
Petugas saat mengevakuasi jenazah Siti Aisyah 

SURYAMALANG.COM, GONDANGLEGI - Tiga hari hilang, Siti Aisyah Anggraeni (2) anak pasangan Zainul Rozikin (25) dan Yuliana (23) warga Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang ditemukan meninggal dunia di saluran irigasi Panggungrejo, Minggu (5/3/2017).

Mayat korban ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya karena hanyut sejak, Jumat (3/3) di Sungai Ilang di depan rumahnya.
Kepala Sub Seksi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Mudji Utomo mengatakan, jenazah anak Balita Siti Aisyah Anggraeni pertama kali diketemukan oleh salah satu warga bernama Kodim yang hendak pergi ke sawah.

Saat itu, ketika melewati saluran irigasi Kodim melihat sesuatu seperti kepala. Penasaran, Kodim kemudian memeriksa benda seperti kepala manusia.

"Setelah dilihat seksama oleh Kodim, ternyata benar itu kepala sesosok mayat anak Balita perempuan," kata Muji Utomo.

Saat itu juga, ungkap Muji Utomo, Kodim langsung melaporkan temuan jenazah anak Balita ke perangkat desa setempat yang kemudian meneruskan laporan ke Polsek Gondanglegi.

"Kondisi air saluran irigasi tempat ditemukannya jenazah korban saat itu lumayan besar, sehingga tubuh Balita bisa hanyut dengan mudah di saluran irigasi itu, untung saja ada cek dam kecil sehingga tubuh korban ada disitu," ucap Muji Utomo.

Sementara Kapolsek Gondanglegi, Kompol Untung Bagyo Rianto mengatakan, setelah menerima laporan temuan mayat anak Balita sejumlah petugas langsung mendatangi lokasi. Selanjutnya jenazah Siti Aisyah di evakuasi dari saluran irigasi dan dibawa ke Puskesmas Gondanglegi untuk dilakukan pemeriksaan tim medis Puskesmas.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Gondanglegi, disimpulkan jika korban meninggal karena murni kecelakaan.

"Tim medis yang memeriksa tubuh korban tidak menemukan adanya tanda kekerasan fisik," kata Untung.

Usai dilakukan pemeriksaan fisik luar oleh tim medis Puskesmas Gondanglegi dan Polsek Gondanglegi, tambah Untung, jenazah balita Siti Aisyah Anggraeni langsung dibawa ke rumah duka di Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi untuk segera dimakamkan di TPU setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Siti Aisyah Anggraeni diketahui hilang pada jumat (3/3) sekira pukul 10.30 WIB. Saat itu, Aisyah karena rewel ditinggal masuk kedalam rumah oleh eneknya Piatin untuk diambilkan mainan. Namun ketika neneknya kembali ke depan rumah, ternyata cucunya sudah tidak ada di halaman rumahnya.

Warga pun curiga, Aisyah tercebur dan hanyut ke dalam sungai di depan rumahnya. Warga bersama anggota Polsek Gondanglegi, relawan BPBD Kab Malang, Relawan PMI Kab Malang, SAR Awanga Kepanjen dan berbagai elemen sosial lain bahu membahu melakukan penyisisiran sungai untuk mencari keberadaan Aisyah.

Bahkan tim pencari sempat menghentikan upaya pencarian pada hari Sabtu (4/3/2017) sore setelah dirasa seluruh sungai di sisir dan air tinggal setinggi 20 centimeter namun tubuh Siti Aisyah belum ditemukan juga.

Meski demikian, tim pencari masih terus melakukan pemantauan di sungai hingga sepanjang 2 kilometer. Hingga akhirnya tubuh Aisyah diketemukan pada hari ketiga semenjak dikabarkan hilang, dengan kondisi sudah meninggal dunia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved