Alhamdulillah, KH Hasyim Muzadi Sudah Pulang dari RS Lavalette, Begini Kondisinya Sekarang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kondisi kesehatan KH Hasyim Muzadi terus membaik selama dirawat di RS Lavalette, Senin (13/3/2017). Bahkan, Kepala RS Lavalette, dr Abdul Rokhim melalui surat pemberitahuan memastikan kalau kondisi kesehatan KH Hasyim Muzadi membaik dan bisa berkomuniasi.

“Bersama ini disampaikan perihal kondisi kesehatan Bapak KH Hasyim Muzadi. Alhamdulillah berangsur membaik dan sudah bisa berkomunikasi serta dalam masa pemulihan. Mohon doa seluruh rakyat Indonesia untuk kesembuhan Bapak KH hasyim Muzadi,” tulis surat pemberitahuan dari RS Lavalette yang diterima SURYAMALANG.COM.

Setelah keluarnya surat itu, KH Hasyim Muzadi pulang ke rumahnya di Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Malang pada pukul 13.00 WIB. Ketua PCNU Kota Surabaya, Muhibbin Zuhri yang sempat menjenguk KH Hasyim Muzadi membenarkan informasi itu.

“Sesaat setelah saya menjenguk, ada kabar kalau Pak KH Hasyim Muzadi pulang ke rumah sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Muhibbin.

Muhibbin menjelaskan kondisi KH Hasyim Muzadi yang membaik itu terlihat dari pergerakan mata yang mulai merespon orang di sekitarnya.

Sebelumnya, tim dokter RS Lavalette akan memindahkan mantan Ketua Umum PBNU itu dari ruang ICU. Hal itu disampaikan anggota DPRD Jatim, Anwar Sadad usai menjenguk Hasyim Muzadi.

“Informasi dari dokter mau dipindah. Sepertinya tadi sudah persiapan,” ujar Anwar.

Menurutnya, respon yang diberikan KH Hasyim Muzadi saat disapa sudah bagus. Bahkan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu sempat tersenyum di tengah peralatan medis yang masih melekat di tubuhnya.

“Menurut dokter, kondisinya sudah berangsur baik. Tadi ada respon ketika saya memanggil nama Kyai Hasyim,” jelasnya.

Terkait banyaknya informasi hoax tentang kondisi Hasyim Muzadi, dia menyebut ada pihak tidak bertanggung jawab yang menyebarkannya. Anwar Sadad berharap pesan hoax berantai tentang kesehatan KH Hasyim Muzadi tidak kembali terjadi.

“Saya tidak tahu sumbernya dari mana. Saya kira orang tidak bertanggung jawab. Mungkin niatnya baik. Tapi tidak didasarkan pada informasi yang benar,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jawa Timur itu.