Ini Celoteh Pelatih Bhayangkara FC Terkait Regulasi PSSI yang Merugikan Klub

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pelatih Bhayangkara FC (BFC) Simon McMenemy mengaku bingung dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh PSSI untuk kompetisi Liga 1 yang akan mulai bergulir 15 April mendatang.

Regulasi yang dikeluarkan PSSI hingga kini yang membuat pelatih asal Skotlandia tersebut bingung ialah mulai dari penerapan marquee player, pembatasan usia pemain U-23, dan membatasi pemain usia 35 tahun serta pergantian pemain yang semula sama seperti regulasi FIFA, tiga emain menjadi lima pemain.

Menurut Simon McMenemy, seharusnya PSSI memilih tujuan awal diadakannya Liga 1, yakni untuk memasarkan kompetisi atau fokus melakukan pembibitan pemain muda.

"Seharusnya PSSI ini fokus, kalau ingin mendongkrak pasar Liga 1 tentu yang diambil regulasi soal marquee player namun jika ingin melakukan pembibitan maka yang diambil soal regulasi pemain U-23," kata Simom McMenemy pada Surya, Minggu (2/4/2017).

Diakui Simon, regulasi yang saat ini yang tengah berjalan, Simon menilai bahwa hal ini membuat bingung tim-tim peserta Liga 1 untuk memenuhi regulasi tersebut, dan ini justru yang dinilai membuat tim tidak fokus dalam mempersiapkan tim.

Selain itu, dengan waktu yang sangat mepet tiga pemain andalannya yakni Evan Dimas, Putu Gede dan Dendy Sulistyawan harus bergabung dengan Timnas untuk menjalani pemusatan.

"Jujur saat ini kami bingung dan kesulitan karena tiga pilar muda kami diambil timnas, dan memang kami BFC memiliki tujuan pembibitan pemain muda. Mungkin bagi klub seperti Persib Bandung dan Madura United ini tidak begitu sulit karena mereka mengambil pemain yang telah matang dan memang yang mereka kejar gelar juara," jelasnya.

Meski demikian pihaknya tetap optimis bahwa skuad mudanya akan mampu mengarungi kompetisi dengan baik dan meraih target tiga yang ditargetkan oleh manajemen.