Malang Raya
Ini Motivasi Warga Kampung Tridi dari Orang Asing
Mereka terlihat asyik mengikuti materi perkenalan dalam bahasa Inggris yang diajarkan oleh mahasiswa UM.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Warga negara asing menyarankan warga Kampung Tridi Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing tidak takut berinteraksi dengan wisatawan asing, meskipun tidak memakai bahasa yang sama.
Saran ini disampaikan oleh Charlotte Marloes Tossings dari Belanda dan Alexandra Frost dari Jerman, Kamis (13/4/2017).
Kedua orang ini tidak sekadar berwisata ke Kota Malang tetapi mengikuti program AIESEC di Universitas Brawijaya.
Kedua orang itu, bersama tiga WNA lainnya secara khusus selama enam minggu mengikuti program 'Beautiful Malang' yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang.
Kamis (13/4/2017) Charlotte dan Alexa mengikuti pelatihan bahasa Inggris di Kampung Tridi yang diadakan oleh Disbudpar, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dan Himpunan Pramusaji Indonesia (HPI) Kota Malang.
"Saran saya kepada warga sini jangan takut berbicara atau berinteraksi dengan wisatawan asing, meskipun tidak berbicara dalam bahasa yang sama. Apalagi warga Indonesia sudah ramah," ujar Charlotte dalam bahasa Inggris.
Hal yang sama disarankan oleh Alexa. Perempuan yang berdarah Indonesia ini mengatakan warga Indonesia, termasuk Kota Malang sudah memiliki bekal dalam menyambut tamu asing.
"Mereka ramah, mudah menyapa. Meski tidak berbicara dalam bahasa yang sama, interaksi saja karena pasti akan mengerti," ujar Alexa juga dalam bahasa Inggris. Meski beribukan orang Indonesia, Alexa tidak bisa berbahasa Indonesia.
Alexa dan Charlotte nantinya akan menjadi 'native speaker' dalam kelas bahasa Inggris di Kampung Tridi.
Sementara itu, puluhan warga Kampung Tridi yang mendapatkan pelatihan bahasa Inggris antusias dengan kegaitan itu.
Mereka terlihat asyik mengikuti materi perkenalan dalam bahasa Inggris yang diajarkan oleh mahasiswa UM. Mereka tak canggung meskipun beberapa orang sambil menggendong anak.
Wakil RW 12 Kelurahan Kesatrian Nuryanto mengatakan kegiatan itu baru kali pertama digelar di Kampung Tridi. 'Untuk pelatihan bahasa Inggris baru pertama, tentunya kami senang. Apalagi kan wisatawan asing juga berdatangan ke Kampung Tridi. Kami akan lebih percaya diri berbicara atau menyapa mereka," ujar Yanto.
Sebelum ada les bahasa Inggris itu, warga Kampung Tridi sudah mendapatkan pelatihan membuat suvenir. Suvenir itu menjadi pengganti tiket masuk sebesar Rp 2.000.
Alifia Rizky Nu Azis, Ketua Pelatihan Bahasa Inggris di Kampung Tridi, menambahkan dalam kelas nanti akan dibagi berdasarkan kelompok usaha warga. 'pelatihan ini ada untuk guide, penjual suvenir, penjaga parkir, dan ibu-ibu yang jualan di rumah.
Jadi nanti kelompoknya dibagi berdasarkan apa yang mereka kerjakan di Kampung Tridi," ujar Alif.
Harapannya, warga bisa berinteraksi dengan wisatawan asing seputar apa yang dikerjakan atau ditawarkan oleh warga.