Malang Raya
Pembongkaran Atap Los Ikan di Pasar Merjosari Berhenti Sementara
Atap di dua baris los sudah terbuka semua, dan ada satu baris los yang atapnya separuh sisi terbuka dan separuh sisi tertutup atap.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pembongkaran atap di los blok ikan, ayam, dan daging di Pasar Sementara Merjosari tidak dilanjutkan hari ini, Jumat (21/4/2017). Dari pantauan SURYAMALANG.COM di tempat itu, atap yang terbongkar masih seperti kemarin.
Atap di dua baris los sudah terbuka semua, dan ada satu baris los yang atapnya separuh sisi terbuka dan separuh sisi tertutup atap.
"Hari ini tidak ada pembongkaran atap, hanya kemarin saja. Sepertinya tadi akan dibongkar lagi tetapi tidak jadi," ujar Ny Tutik Suhermina, penjual daging ayam ketika ditemui SURYAMALANG.COM di tempat jualannya di Pasar Merjosari, Jumat (21/4/2017).
Meski atap los blok itu terbuka, pedagang tetap berjualan. "Semuanya masih berjualan tadi," lanjut Tutik.
Blok untuk berjualan komoditas lauk segar (ikan laut, ayam potong, dan daging) itu ditempati ratusan pedagang. Mereka membuka lapak sejak dini hari karena melayani pedagang keliling (mlijo).
Setiap hari tempat itu masih dipakai berjualan termasuk hari ini. Tetapi mulai Kamis (20/4/2017) atap los di blok itu dibongkar petugas. Pedagang di tempat itu memprotes keras pembongkaran itu. Puluhan orang secara spontan melurug Komisi C DPRD Kota Malang dan Polres Malang Kota.
Hari ini, pembongkaran di titik itu dihentikan sementara. Tutik menegaskan, sebagian besar pedagang yang berjualan di blok itu merupakan pedagang dari Pasar Dinoyo. Mereka juga memiliki tempat di Pasar Terpadu Dinoyo (PTD).
Sebagian besar pedagang komoditas segar di tempat itu belum memutuskan untuk pindah ke PTD. Mereka akan berpindah bersamaan, tetapi Tutik tidak mengetahui kapan kepindahan mereka.
"Kami berjualan barang segar, sedangkan di pasar sana (PTD) sepi. Kalau dagangan segar dan pasarnya sepi, bisa-bisa kami bangkrut. Kalau barang pecah belah tidak masalah," tegasnya.
Selain penjual komoditas lauk, penjual kue basah juga masih bertahan di Pasar Merjosari, seperti yang dilakukan Anik. Ia akan berpindah ketika sebagian besar pedagang komoditas segar seperti ikan laut, ayam, daging sapi, sayur mayur, dan buah pindah.
Kue basah yang ia jual juga mengandalkan keramaian pembeli. "Sebab juga tidak tahan. Kalau sebagian besar penjual ikan, ayam, juga sayur pindah, saya tidak usah diajak pasti juga ikut pindah," ujar Anik.
Anik termasuk pedagang dari Pasar Dinoyo yang kini memiliki tempat di PTD. Seperti halnya pedagang lain, ia akan pindah ketika sebagian besar pedagang berpindah ke PTD.
"Nanti kalau atapnya dibongkar sampai ke tempat saya jualan, ya mungkin juga saya libur jualan dulu," imbuhnya.
Kini ketika melihat Pasar Sementara Merjosari, terlihat pemandangan ganjil di pasar itu. Pasar terlihat bopeng karena beberapa tempat sudah dibongkar. Blok yang ditempati untuk berjualan komoditas kering, sebagian besar sudah dibongkar. Pembongkaran tidak hanya atap tetapi juga dinding dan tiang.
Di los komoditas segar masih atapnya saja yang dibongkar. Beberapa tempat usaha di tengah bangunan yang dibongkar masih ada yang berdiri. Tempat berjualan itu harus diberi tulisan 'Masih Berjualan' supaya tidak dibongkar petugas.
Sementara itu Wali Kota Malang M Anton kembali menegaskan Pasar Merjosari harus segera dikosongkan. Bahkan Anton mengharapkan pedagang bisa berpindah secara bertahap dan pasar kosong hingga akhir April ini.
"Ya harus dikosongkan, kalau bisa nanti 27 April pembongkaran selesai," ujar Anton.