Malang Raya
Tim SAR Kesulitan Mencari Korban Hilang di Pantai Prabonan, Faktor ini Sebabnya
Proses pencarian memang difokuskan pada penelusuran lewat darat. Sebab jika dipaksanakan, justru akan membahayakan tim SAR.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SUMBERMANJING WETAN - Tim SAR kesulitan mencari Putut Setiawan (23) warga Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, korban yang hilang tersapu ombak Pantai Prabonan pada Minggu (7/5/2017) kemarin.
Faktor lokasi jadi hambatan utama. Sebab lokasi hilangnya Putut bukan pantai wisata, melainkan tebing-tebing curam yang menghadap ke laut.
Diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiono, tempat kejadian adalah spot pemancingan. Medannya berupa tebing dengan ketinggian antara 10 meter hingga 25 meter.
“Tempat korban tersapu ombak memang biasa digunakan para pemancing. Ketinggiannya sekitar empat meter dari permukaan laut,” tutur Bagyo, Senin (8/5/2017).
Bagyo manambahkan, kondisi medan yang berupa tebing curam inilah yang menyulitkan tim SAR. Personel yang dikerahkan tidak leluasa melakukan penelusuran. Berbeda kondisinya saat kejadian di lokasi pantai wisata.
“Kalau di pantai wisata, kita bisa melakukan penelusuran empat kilometer PP pun bisa. Kalau di sini medannya terbatas,” katanya.
Sementara untuk melakukan pencarian dengan perahu juga tidak memungkinkan. Sebab ombak sedang mengganas dengan ketinggian mencapai empat meter. Jika dipaksakan, Bagyo khawatir justru akan membahayakan personelnya.
“Cuaca sebenarnya mendukung, angin juga tidak terlalu mengganggu. Hanya ombak yang tinggi, apalagi langsung berhadapan dengan tebing. Jadi sangat berbahaya,” ujar Bagyo.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Satuan Polisi Air Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan. Menurut Dwiko, proses pencarian memang difokuskan pada penelusuran lewat darat. Sebab jika dipaksanakan, justru akan membahayakan tim SAR.
“Jarak perairannya juga sangat terbatas, jadi fokusnya memang di darat. Sambil terus mengamati, jika diketahui posisinya baru akan dievakuasi,” ujar Dwiko.
Minggu (7/5/2017) pagi, Putut memancing di Pabtai Prabonan bersama temannya, Setyono Adi (35). Saat sedang memancing, datang ombak besar menggulug mereka ke tengah laut. Setyono berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari air.
Dia juga berusaha melemparkan tali senar pancing untuk menolong Putut. Namun Putut gagal meraih tali tersebut, dan hilang terbawa ombak. Informasi dari warga, saat ini istri Putut tengah hamil empat bulan.