Malang Raya
Sekarang Penderita Penyakit Jantung Bebas Beraktivitas, Pakai Alat Karya Mahasiswa UB Ini
Akhirnya dia dan tim PKM membuat perangkat pengukur EKG portabel. Alat ini memudahkan monitoring aktivitas listrik jantung pasien.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Pasien penyakit kardiovaskular (jantung) harus menjalani pemeriksaan dan monitoring aktivitas listrik jantung. Pemeriksaan ini menggunakan alat pengukur sinyal fisiologis, atau Elektrokardiogram (EKG).
Sinyal EKG diukur dalam waktu lama menggunakan perangkat yang tidak bisa dibawa kemana-mana. Padahal pasien penyakit jantung harus menjalani pemeriksaan lain yang butuh bergerak.
“Kematian awal pasien penyakit jantung terjadi sekitar 4 persen di negara berpenghasilan tinggi. Sedangkan kematian di negara berpenghasilan rendah mencapai 42 persen,” jelas M Azril Muttaqin, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya (UB) ke pada SURYAMALANG.COM, Rabu (19/7/2017).
Akhirnya dia dan tim PKM membuat perangkat pengukur EKG portabel. Alat ini memudahkan monitoring aktivitas listrik jantung pasien.
“Perangkat pengukur EKG portabel ini bernama CABLE. CABLE terhubung dengan perangkat transmisi data nirkabel dan penampil sinyal elektrokardiograf yang terhubung ke perangkat komputer,” jelas Azril.
CABLE bisa diletakkan di sabuk pasien, lalu mengirim sinyal EKG ke komputer melalui modul nirkabel.
“Pasien bisa bergerak bebas dan menjalani pemeriksaan lain selama monitoring dan pengukuran EKG menggunakan CABLE,” lanjutnya.
Data hasil pengukuran EKG menggunakan CABLE bisa dilihat melalui komputer atau laptop yang terhubung.
“Tingkat keberhasilan CABLE sudah mencapai 81 persen. Kami akan mengembangkannya sampai sempurna,” ungkapnya.