Jendela Dunia
Di Balik Mitos Hantu di Istana Inggris, Ada Kisah Mencengangkan yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Di Puri Glamis, wanita kecil itu dikenal sebagai The Grey Lady. Sepupu Ratu Elizabeth II, Lord of Strathmore ke-16, juga pernah menemukannya.
SURYAMALANG.COM, INGGRIS - Hantu-hantu apa yang konon berada di Puri Glamis? Mari kita simak cerita Lady Granville, seorang bibi Ratu Elizabeth II.
“Suatu hari, ketika bermain musik sendirian di kapel Puri Glamis, saya merasa ada seseorang atau sesuatu di belakang saya,” ceritanya.
“Saya menoleh. Saya melihat perempuan berperawakan kecil sedang berdoa sambil berlutut di sebuah bangku. Saya melihat dengan jelas detail pakaian dan bentuk tubuhnya.”
“Anehnya, sinar matahari yang masuk lewat jendela menembus tubuhnya dan membentuk pola di lantai. Tidak ada yang tahu siapa dia. Dia bertubuh kecil dan sikapnya manis. Sama sekali tidak pernah mengganggu. Ternyata banyak orang pernah melihatnya. Ketika saya selesai bermain musik, dia menghilang.”
Di Puri Glamis, wanita kecil itu dikenal sebagai The Grey Lady. Sepupu Ratu Elizabeth II, Lord of Strathmore ke-16, juga pernah menemukannya di tempat sama dalam posisi sama.
“Ketika itu saya sedang akan mengecek lukisan,” ceritanya.
“Agar tidak mengganggunya, diam-diam saya pergi.”
Ada yang berkata The Grey Lady adalah Janet Douglas, istri Lord Glamis VI. DLA dibakar hidup-hidup di Castle Hill, Edinburg karena tuduhan palsu pada 1537. DLA difitnah telah mempraktikkan ilmu sihir dan mencoba membunuh Raja James V.
Lady Granville mengaku dia dan saudara-saudaranya ngeri setiap melewati ruang-ruang yang dikatakan berhantu di Glamis Castle.
“Ketika Ibu Suri (nenek Pangeran Charles) dan saya masih kecil, kadang kami disuruh mengambil sesuatu ke lantai bawah. Biasanya kami berlari, kalau mesti melewati Duncan’s Hall dan Banquetting Room. Di Malcolm’s Room, ada noda darah yang tidak bisa hilang dicuci. Jadi ibu saya menyuruh lantai ruangan itu ditutupi kayu.”
“Pada malam hari, pintu kamar tidur di sebelah ruang itu sering terbuka sendiri. Walaupun dikunci, digembok, atau diganjal dengan lemari, keesokan harinya tetap terbuka. Orang tua saya menyuruh merobohkan dindingnya, dan pintunya dipindahkan ke ruang lain di lantai atas.”
Menurut Lady Granville, sebuah kamar yang bersebelahan dengan kamar yang biasa dipakai Ibu Suri di puri itu juga dianggap angker.
“Orang yang tidur di situ bakal merasa tidak tenang. Pernah ada yang merasa seprai ditarik-tarik. Akhirnya kamar itu diubah menjadi kamar mandi Ibu Suri dan gangguan pun hilang.”
Kemenakannya, Earl of Strathmore ke-16, menceritakan hantu lain di sana. Umpamanya saja hantu perempuan tidak berlidah, yang berlari menyeberangi taman sambil menunjuk mulutnya yang berdarah.
Ada pula hantu yang dijuluki Jack the Runner. DLA pernah terlihat berlari di halaman depan disebut Angles Park di bawah sinar bulan.
Ada lagi The Mad Earl, hantu yang biasa hilir mudik di atas atap.
Selain itu masih ada The Black Boy. Hantu kecil berkulit hitam itu biasa duduk di bangku batu dekat pintu ke ruang duduk Ibu Suri. Diperkirakan dia pelayan negro dari masa kira-kira 200 tahun lalu yang diperlakukan kurang baik.
Sedangkan Earl Beardie Crawford adalah hantu salah seorang nenek moyang mereka. Dia selalu kedengaran melempar dadu.
Konon dia sedang mabuk-mabukan sambil berjudi dengan Raja Setan. Kadang-kadang dia tampak di kamar tidur di Puri Glamis sedang duduk dekat perapian.
Tubuhnya besar, wajahnya sudah sangat tua, dan janggutnya panjang tergerai.
Dada Monster of Glamis berbulu seperti keset The Mad Earl dikenal pula sebagai the Monster of Glamis.
Menurut orang yang mengaku pernah melihatnya, dadanya sebesar gentong raksasa, berbulu tebal seperti keset kaki dan tidak berleher.
Kepalanya langsung menyambung ke pundak. Lengan dan tungkainya tampak seperti lengan dan tungkai boneka.
Gambaran tentang monster ini membuat penulis-penulis riwayat keluarga Bowes-Lyons penasaran.
Wentworth Day (salah seorang teman Ibu Suri) dan Paul Bloomfield kemudian mencoba mencari tahu lebih banyak.
Menurut Bloomfield, yang disebut Monster of Glamis itu mestinya bukan hantu bahkan kemungkinan besar putra sulung Thomas Lord Glamis (Thomas kelak menjadi Earl of Strathmore ke-11).
Bagaimana kisahnya? Thomas menikah dengan Charlotte Grimstead 21 Desember 1820.
Menurut catatan Douglas Scots Peerage, yaitu catatan silsilah para bangsawan Skotlandia, pada tanggal 21 Oktober 1821 lahir putra sulung mereka.
Namun bayi itu dinyatakan meninggal dunia pada hari yang sama.
Bloomfield curiga, mungkin putra sulung itu sebenarnya tidak meninggal, tetapi menyandang cacat yang sedemikian berat sehingga menyerupai monster.
Dengan kecacatan yang begitu hebat, mustahil Puri Glamis dan gelar Earl of Strathmore diwariskan kepadanya.
Karena itulah dia dinyatakan meninggal dan disembunyikan di sebuah ruang terpencil di puri itu berukuran sekitar 3 x 5 m, dan dirawat seorang pelayan kepercayaan.
Tidak ada orang lain selain mereka yang mengetahui kehadirannya.
Orang tuanya memperkirakan bayi itu akan bertahan hidup beberapa hari saja. Namun mungkin karena perawatan yang baik, umurnya panjang.
Ada yang memperkirakan anak malang itu baru meninggal pada tahun 1876. Bahkan ada yang menyatakan dia mencapai umur 100 tahun.
Ketika 22 September 1822, Thomas Lord Glamis memperoleh putra kedua. Anak ini, Thomas George, dicatatkan ke Burke’s Peerage, catatan silsilah para bangsawan Inggris, Skotlandia, Irlandia, dsb. Thomas George kelak menjadi Earl of Strathmore ke-12.
Rupanya, ada dugaan ketika sang adik, Earl of Strathmore ke-12 meninggal dan digantikan oleh Earl of Strathmore ke-13, abangnya yang cacat itu masih hidup.
Dugaan itu bukannya tak berdasar. Pada tahun 1865, seorang buruh bangunan yang sedang bekerja memperbaiki puri masuk lewat sebuah pintu yang menuju sebuah lorong panjang.
Begitu memeriksa lorong itu, dia terkejut setengah mati. Dia melaporkan apa yang dilihatnya kepada pengurus puri yang lantas memerintahkan agar semua pekerjaan dihentikan.
Pengurus puri lalu mengirim telegram ke Earl of Strathmore ke-13 yang sedang berada di London dan sebuah telegram lagi ke pengacara keluarga Strathmore di Edinburgh.
Keduanya bergegas datang ke Glamis dan menginterogasi buruh bangunan itu, menanyakan apa yang dilihatnya. Kemudian buruh bangunan itu dan keluarganya diberi uang dan dipaksa pindah ke negara lain. Konon karena dia telah memergoki Monster of Glamis.
Menurut Day, jangan-jangan yang terlihat berjalan-jalan di atas atap pada malam hari adalah putra yang cacat ini yang sedang menjalani latihan jasmani sambil diikat dengan kekang.
Jangan-jangan dia pernah kabur dan sebelum berhasil ‘diamankan’ sempat kepergok sedang berlari di Angles Park dan dianggap sebagai hantu yang dijuluki Jack the Runner.
Rahasia dibawa ke liang kubur
Diperkirakan, cuma segelintir orang mengetahui kehadiran anggota keluarga yang cacat ini. Di antaranya adalah penyandang gelar Earl of Strathmore dan ahli warisnya. Ahli waris itu pun baru diberitahu saat ia sudah berumur 21 tahun.
Mereka tutup mulut terhadap anggota keluarga yang lain. Orang lain yang tahu adalah pengurus puri.
Ketika istri Earl of Strathmore ke-14 (nenek buyut Pangeran Charles) meminta kepada Andrew Ralston, pengurus Glamis, agar membukakan rahasia keluarga kepadanya, Ralston menatap serius, menggelengkan kepala dan berkata, “Lady Strathmore, beruntunglah bahwa Anda tidak mengetahuinya dan tidak akan mengetahuinya. Kalau Anda tahu, Anda tidak akan berbahagia".
Konon ketika Day bertanya kepada Lady Granville perihal masalah ini, Lady Granville berubah serius. Setelah terdiam sejenak dia berkata, “Ketika masih kanak-kanak, orangtua dan kakek kami melarang kami bertanya dan membicarakan masalah ini.”
Sementara itu Lord Strathmore ke-16 menyatakan ia tidak tahu-menahu. “Mungkin ayah saya tahu, juga abang sulung saya, tapi ia telah gugur di masa perang. Mungkin rahasia itu ikut terkubur bersama mereka. Saya yakin, kalau ada jenazah atau peti jenazah terkubur di dinding puri ini, mencarinya akan sulit sekali. Seminggu pun belum tentu akan ditemukan. Dinding-dinding di sini luar biasa tebalnya.”
Namun pada tahun 1969 ia menunjukkan kepada pengarang lain, Michael Thornton, kamar rahasia itu yang berada di depan ruang yang sekarang disebut Charter Room, tapi katanya sudah lama ‘ditembok’.
Earl of Strathmore ke-16 sudah meninggal, digantikan oleh earl berikutnya yang pasti juga harus menjawab pertanyaan sekitar Monster of Glamis.
Berita ini sudah dimuat di Posbelitung.com dengan judul Kisah Rahasia Hantu-hantu di Istana Inggris, Serem Bacanya