Malang Raya

Rayakan HUT RI ke-72, Lapas Wanita Sukun Gelar Lomba Fashion Show, Wuih Meriah Banget

Ada kemeriahan di Lapas Wanita Sukun Kota Malang untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Senin (14/8/2017).

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Peserta fashion show bersama anaknya di Lapas Wanita Sukun Kota Malang, Senin (14/8/2017). 

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Ada kemeriahan di Lapas Wanita Klas IIA Sukun Kota Malang untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Senin (14/8/2017). Yakni, lomba fashion show dengan tema D'Dignity of Jarik 2017. Pesertanya ada 10 orang dari lima blok tahanan di Lapas itu.

Setiap blok mengirimkan dua orang perwakilan mengikuti lomba Big Beauty and The Beast. Jadi, bahan utama yang dipakai mereka adalah jarit atau kain panjang batik. Modelnya bisa jadi apa saja. Sedang untuk pernak perniknya memanfaatkan yang ada di sekitar lapas, misalkan daun kering.

Dari 10 peserta, paling banyak mendapat respons adalah model Dian Arliani yang membawa anaknya Nadja. Tampaknya penghuni Lapas sudah akrab dengan balita ganteng berkulit kuning ini. Buktinya, ketika mamanya melenggang, Nadja yang digendong mamanya diteriaki penonton.

"Nadja...Nadja," teriak penonton yang merupakan penghuni lima blok di LP itu. Dian pun meminta anaknya tersenyum.

"Mana senyumnya?" pinta mamanya kepada Nadja. Penonton gemes dengan Nadja. Dian adalah penghuni blok 1 dengan tema baju Love Nadja.

Bentuk bajunya, jarit/kain panjang dipakai untuk bawahan. Kemudian dimodif hiasan bunga dari kertas emas yang ditempel di jarit itu. Atasannya kain sifon.

"Tidak ada jahitan sama sekali untuk rok bawahannya," jelas Wahyu Nur, desainer dari blok 1 yang sedang hamil kepada SURYAMALANG.COM di sela kegiatan.

Sedang Nadja memakai blankon di kepalanya dipadu pakaian daerah warna hitam.

"Mbak Wahyu yang bikin bajunya dan make up aku," aku Dian.

Menurut Wahyu, ia dulu pernah belajar make up dan bikin baju penyanyi. "Sepatunya juga saya desain sendiri," terang Wahyu. Modelnya sepatu boot panjang.

Endang Purwati, Kepala Keamanan LP Wanita Sukun yang menjadi salah satu juri menyatakan acara ini murni ide dari warga binaan.

"Mereka kami beri kebebasan bereskpresi. Kan sebelumnya juga pernah ada pelatihan make up atau memanfaatkan barang bekas," tutue Endang.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved