Malang Raya
Bila Tak Lakukan Hal Ini, Sekitar 100 Koperasi di Kota Malang Akan Ditutup
Ada sekitar 700 koperasi di Kota Malang. Dari ratusan koperasi tersebut, sekitar 400 koperasi yang bisa disebut koperasi sehat.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Koperasi di Kota Malang diharap menerapkan manajemen keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK - ETAP).
Pemakaian SAK-ETAP itu diharap mampu meningkatkan kualitas koperasi.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, Tri Widyani Pangestuti mengatakan pihaknya menggelar workshop SAK-ETAP untuk pengelola koperasi yang berakhir pada Rabu (20/9/2017).
“Pemerintah pusat dan daerah harus membawa koperasi menjadi berkualitas. Di antaranya dengan menanamkan pemakaian sistem keuangan di koperasi berbasis SAK-ETAP,” ujar Tri Widyani kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (21/9/2017).
Penerapan SAK-ETAP diyakini mampu membawa koperasi berjalan sehat.
Berdasar data Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, ada sekitar 700 koperasi di Kota Malang.
Dari ratusan koperasi tersebut, hanya sekitar 400 koperasi yang bisa disebut koperasi sehat.
Sedangkan sisanya dalam pemantauan.
Berdasar evaluasi hingga pertengahan 2017, ada sekitar 100 koperasi yang siap-siap ditutup.
Jika tidak menggelar rapat anggota tahunan (RAT) sampai akhir tahun, 100 koperasi itu bakal diajukan ke Kementerian Koperasi dan UKM agar ditutup.
Koperasi bisa ditutup antara lain karena tidak melakukan RAT, pengurus tidak diketahui, dan tidak memiliki kantor.
Makanya Dinas Koperasi dan UKM terus membina koperasi.
“Koperasi yang sehat terus dibina agar bertahan. Sedangkan koperasi yang tidak sehat juga dipantau dan dibina agar tidak jatuh menjadi koperasi yang akhirnya ditutup,” imbuhnya.
Pembinaan itu antara lain melalui pelatihan manajemen keuangan berbasis SAK-ETAP, dan pelatihan manajemen perkoperasian.
Wanita yang akrab disapa Yani itu menambahkan dalam Kongres Koperasi Nasional di Makassar beberapa waktu lalu, ada rekomendasi bersama bahwa program pemberdayaan ekonomi kerakyatan menjadi prioritas.
Pemberdayaan ekonomi itu termasuk menumbuhkan koperasi yang sehat dan berkualitas.