Persela Lamongan

Inilah Pesan Terakhir Kiper Persela Choirul Huda Jelang Laga Pada Samsul Arif Munip

Bahkan sebelum meninggal, jelang pertandingan melawan Semen Padang, Huda masih memberikan motivasi pada pemain.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Alfi Syahri Ramadan
Penyerang Persela, Samsul Arif 

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Tim Persela dan warga Lamongan kehilangan sosok pengabdi dan legenda di lapangan, kiper Choirul Huda yang meninggal dunia, Minggu (15/9/2017) saat menjalani laga.

Alamarhum Choirul Huda yang setia pada Persela menjadi sosok panutan bagi banyak pemain dan pendukung Persela.

Di mata Samsul Arif Munip, striker Persela Lamongan, Choirul Huda merupakan seorang pemimpin di lapangan.

Bahkan sebelum meninggal, jelang pertandingan melawan Semen Padang, Huda masih memberikan motivasi pada pemain, meski saat ini status kapten disandang oleh Jose Manuel Barbosa.

Hal inilah yang membuat Samsul terngiang akan perkataan Huda, dan dirinya tak menyangka itu akan menjadi pesan terakhir Huda.

"Sebelum main tadi dia juga seperti biasa memberikan motivasi pada pemain.

Yang saya ingat kata-katanya yang terakhir tadi ya dia bilang kita ini satu tim, harus kerjasama, jangan saling menyalahkan dan yakin menang. Itu kata-kata terakhirnya," kata Samsul Arif Munip pada SURYAMALANG.COM, Minggu (15/10/2017) malam.

Tak hanya itu, telah membela Persela selama tiga tahun, membuat Samsul Arif Munip paham betul bagaimana karakter kepemimpinan rekan setimnya itu.

"Dia pemimpin di lapangan. Dia benar-benar true kapten dan contoh di tim," ujarnya.

Sementara soal kejadian di lapangan saat pertandingan, Samsul menilai hal ini murni insiden yang tidak terbayangkan.

"Kondisi cuaca memang panas di awal laga tadi, dan pemain main seperti biasa. Soal kejadian ini benar-benar insiden yang tidak kita harapkan," jelas Samsul.

Insiden Choirul Huda

Sekadar diketahui, Choirul Huda merupakan Kiper Persela Lamongan yang meninggal pada Minggu (15/10/2017).

Peristiwa itu terjadi ketika Persela Lamongan vs Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan.

Pertandingan ini sendiri berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Persela Lamongan.

Walau demikian, kemenangan ini adalah kemenangan duka.

Sebab, kiper utama mereka Choirul Huda meninggal setelah menjalani perawatan akibat benturan dengan bek Persela, Ramon Rodrigues.

Peristiwa ini terjadi di akhir babak pertama, tepatnya pada menit-44.

Saat itu Choirul Huda hendak mengamankan bola dari tendangan pemain Semen Padang.

Tetapi, usaha itu ternyata membuat benturan keras antara Choirul Huda dan Ramon Rodrigues.

Dada Choirul Huda kala itu terkena benturan kaki Ramon.

Choirul Huda sempat sadar dan merintih kesakitan sambil memegangi bagian dadanya ketika itu.

Setelah itu ia tak sadarkan diri. Petugas langsung membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Belakangan diketahui, kalau Choirul Huda dipastikan meninggal.

Analisa Dokter

Dari analisa dokter, benturan itu menyebabkan Choirul Huda mengalami cedera di kepala dan leher.

"Kalau dari pemeriksaan ini tadi ada benturan di kepala dan leher," kata Zaki Mubarok, dokter Rumah Sakit Dr Soegiri Lamongan yang menangani Choirul Huda.

Ia menambahkan Choirul Huda meninggal saat menjalani perawatan, lalu kondisinya semakin menurun, memasuki masa kritis kemudian meninggal.

"Sesampainya di rumah sakit masih ada. Lalu langsung kami berikan perawatan, lalu kritis dan meninggal tepat pukul 17.15 WIB," tambahnya. (Dya Ayu/Adrianus Adhi/SuryaMalang)

*Update terbaru Kabar Kematian Kiper Persela Lamongan Choirul Huda Bisa dilihat di SINI

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved