Malang Raya
Dari Puluhan Aplikasi Milik Pemkot Malang, Baru 5 Persen yang Terintegrasi ke Command Center
Kepala Diskominfo Kota Malang, Zulkifli Amrizal mengatakan baru 5 persen aplikasi yang sudah terintegrasi ke Command Center.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Aplikasi layanan di Pemkot Malang belum terintegrasi semua di layanan Command Center.
Berdasar data di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Pemkot memiliki 60 aplikasi.
Aplikasi itu tersebar di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kepala Diskominfo Kota Malang, Zulkifli Amrizal mengatakan baru 5 persen aplikasi yang sudah terintegrasi ke Command Center.
“Itu aplikasi keuangan, kesehatan, dan perizinan,” ujar Zulkifli kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (4/11/2017).
Saat ini puluhan aplikasi lain masih dalam proses integrasi.
Petugas Diskominfo perlu memilah dan menata aplikasi itu sebelum diintegrasikan ke Command Center.
“Harapannya semua bisa terintegrasi semua. Tetapi harus kami pilah dulu. Kami proritaskan yang terkait layanan publik,” ujarnya.
Contoh aplikasi yang dimiliki Pemkot Malang antara lain Sambat Online, e-kinerja, e-finance, SMS gateway, juga aplikasi administrasi kependudukan.
Jika digabungkan dengan website, jumlahnya mencapai 170 buah (aplikasi dan website).
“kalau aplikasinya sebanyak 60 buah,” terang Zul.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto menegaskan pihaknya segera mengintegrasikan semua aplikasi dan website itu di Command Center.
“Untuk menuju smart city, layanan digital ini akan diintgrasikan di Command Center,” ujar Wasto.
Dia mengakui layanan digital ini masih tersebar di sejumlah OPD.
Agar masyarakat mudah mengakses layanan itu, semua layanan dipadukan di Command Center.
Aplikasi layanan untuk memudahkan warga mengurusi layanan publik.
Sedangkan website, berisi layanan informasi.