Arema Malang

Arema FC Akan Terapkan Rasionalisasi Gaji? Ternyata Seperti Ini Kondisi Finansial Tim

Sejauh ini manajemen Arema FC merasa finansial tim tidak berimbang. Arema mengalami kelebihan pengeluaran.

Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Bukan hanya mengevaluasi dan menjalankan perburuan pemain, manajemen Arema FC ternyata juga mencari strategi baru untuk menyehatkan finansial.

Manajemen Arema FC memastikan untuk musim depan mereka juga mengejar satu misi khusus  yakni menyehatkan manajerial.

Sejauh ini manajemen Arema FC merasa finansial tim tidak berimbang. 

Arema mengalami kelebihan pengeluaran.

"Kami ingin musim depan dari sisi manajerial tim ini bisa lebih sehat. Solusinya ada dua pilihan, yaitu dengan mengurangi jumlah pemain yang dikontrak atau tetap namun dengan rasionalisasi gaji," ucap General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Tapi di sisi lain Arema juga khawatir jika harus melakukan rasionalisasi gaji pemain.

Pasalnya jika harus merasionalisasi gaji, dikhawatirkan akan mempengaruhi performa tim.

Lebih lanjut, Ruddy menilai bahwa opsi mengurangi jumlah pemain kemungkinan besar akan menjadi pilihan. 

"Opsi pertama mungkin lebih rasional. Tetapi dengan catatan pemain yang ada harus memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan tim lain," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah berakhirnya kompetisi LIga 1, Arema FC masih harap-harap cemas menunggu kepastian sisa subsidi yang belum diberikan oleh operator kompetisi. 

Sejak bulan Oktober, Arema FC belum menerima sisa subsidi yang sudah dijanjikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

Padahal subsidi tersebut merupakan salah satu pemasukan yang sangat diandalkan oleh kubu Singo Edan.

Hal itu tak lepas dari nominalnya yang cukup besar.

Paling tidak setiap bulan Arema FC menerima Rp 600 juta.

Jumlah tersebut nantinya akan dikurangi dengan denda yang harus diterima klub.

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo menjelaskan bahwa jika dihitung sejak awal musim, maka tim Singo Edan bisa menerima Rp 1,8 miliar.

Jumlah tersebut merupakan uang untuk membayar gaji pemain.

Selain dari sponsor, Arema FC juga mengandalkan subsidi dari liga untuk membayar pemain.

"Ya, karena subsidi dari operator juga terlambat, akhirnya juga berdampak pada pembayaran gaji pemain yang turut terlambat. Bahkan kami sejak Oktober belum menerima subsidi lagi," bebernya Jumat (17/11/2017).

Lebih lanjut, selain subsidi, manajemen Arema FC juga kini tengah menanti untuk kepastian share dan rating tv.

Meskipun hanya menempati posisi 9 klasemen akhir, akan tetapi secara rating, Arema FC masih masuk 5 besar.

Tentu dengan kondisi bisa dikatakan pemasukan Arema FC dari share tv cukup bagus.

"Kami memang belum menghitung secara rinci. Tetapi kalau dilihat secara peringkat, paling tidak kami masih menerima Rp 5-6 Miliar. Namun, sampai saat ini masih belum ada kejelasan seputar share tv," imbuhnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved