Pilgub Jatim
Mbak Puti Buka-Bukaan, Begini Kronologi Dirinya Dipilih Gus Ipul Sebagai Calon Wakil Gubernur
Di beberapa hari jelang masa pendaftaran kandidat Cagub di KPU, ia justru sedang berada di Jepang.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Bakal Calon Wakil Gubernur Jatim, Puti Guntur Soekarno menceritakan kronologis terpilihnya ia sebagai pendamping Saifullah Yusuf di pilkada tahun ini.
Pada awalnya, ia sama sekali tak menduga akan diberangkatkan oleh partainya, PDI Perjuangan ke Pilkada Jatim.
Oleh karenanya, di beberapa hari jelang masa pendaftaran kandidat Cagub di KPU, ia justru sedang berada di Jepang.
Tepatnya pada tangga 6 Januari 2018 atau dua hari jelang pendaftaran di KPU dibuka.
Dia datang ke Negeri Sakura tersebut dalam rangka undangan mengajar di salah satu universitas di sana.
"Saya memang menjadi salah satu 'dosen terbang' di sana. Jadi, sekalian liburan ke Jepang. Tak ada pikiran untuk maju di Pilkada," cerita Puti saat mengunjungi Redaksi Harian Surya, Jumat (12/1/2018).
Pada saat di Jepang itulah, ia tiba-tiba dihubungi oleh Gus Ipul melalui telepon.
"Tiba-tiba Gus Ipul ini telepon. Gus Ipul tanya, 'mbak sudah dengar belum?'. Saya yang awalnya tak tahu apa-apa karena belum baca berita, saya jawab belum," lanjut Anggota DPR RI ini.
Tak lama berselang, Gus Ipul kemudian menelpon lagi dengan pertanyaan berbeda.
Kali ini, Gus Ipul memberikan tawaran untuk mengajak Puti menjadi pendamping Gus Ipul di pilkada Jatim.
Gus Ipul menjelaskan kepada Puti, pasca mundurnya Abdullah Azwar Anas dari pencalonan wakil gubernur, banyak kiai yang menginginkannya menjadi pasangan Gus Ipul.
Saat itulah, ia langsung menanggapi ajakan Gus Ipul lebih serius.
"Lha saya jawab aja, 'ya minta izin aja sama ibu (Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjungan)'. Eh, Gus Ipul langsung ngeiyain aja," ujarnya.
Pada awalnya, ia tak begitu yakin, Mega akan langsung mengizinkan ia berangkat di Pilgub Jatim.
Mengingat, saat mengikuti penjaringan kandidat Bacagub di Pilkada Jabar saja, anggota DPR RI dari Dapil Jabar ini justru tak meraih rekomendasi dari partainya.
Sebaliknya, PDI Perjuangan, justru mengusung pasangan TB Hasanuddin dan Irjen Pol Anton Charliyan di sana.
Namun, tak berselang lama, Gus Ipul menelpon kembali.
"Gus Ipul bilang, 'Ibu sudah oke'. Waduh. Di saat itu, saya mulai deh ikutan pusing," selorohnya yang kemudian disambung tawa awak redaksi Harian Surya.
Pada tanggal 8 Januari 2018 malam, cucu Presiden Soekarno itu dihubungi oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto.
Hasto meminta Puti untuk segera pulang ke Jakarta dengan alasan persiapan ulang tahun PDI Perjuangan yang jatuh pada tanggal 10 Januari lalu.
Pada tangal 9 Januari, ia kemudian pulang ke Jakarta dan bertemu dengan Gus Ipul bersama Hasto.
Hasto kemudian mengajak Puti untuk bertemu Megawati. Megapun kemudian memintanya untuk turun di Pilgub Jatim.
"Saat itulah saya berkomitmen. Bahwa ketika kami ditugaskan oleh partai, pantang kami menolak. Kami harus siap berjuang demi memakmurkan Jatim," tegas Anggota Komisi X DPR RI ini.
Lalu, pada tanggal 10 Januari, ia berangkat ke Surabaya untuk kemudian mendaftar secara resmi di KPU.
Tanggal tersebut juga sekaligus menjadi hari terakhir masa pendaftaran.
Saat itu, penyelesaian pendaftaran Gus Ipul-Puti selesai pukul 23.00 WIB, satu jam jelang masa pendaftaran pendaftaran ditutup.
"Bagi saya, Jatim sebenarnya bukan daerah baru bagi saya. Saat di DPR, saya juga sering kunjungan ke Jatim. Jadi ini sebagai lanjutan pengabdian kami untuk rakyat Jatim," pungkasnya.