Jendela dunia

Ngeri, Inilah Kisah Seorang Pembunuh Termuda di Dunia, Usianya Masih 8 Tahun

Di usia 8 tahun dia harus masuk penjara karena telah membunuh bayi perempuan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Dyan Rekohadi
Foto Sada saat masih berusia 8 tahun 

SURYA.MALANG.COM, SURABAYA - Seorang anak Laki-Laki kelahiran 1998 di Begusaray, Biha, India, Amarjeet Sada sempat menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya di Desa Musahri, India.

Ini karena perbuatannya yang membunuh 3 bayi di usainya saat masih muda.

Dilansir dari Boldsky, Sada adalah anak laki-laki seorang buruh.

Di usia 8 tahun dia harus masuk penjara karena telah membunuh bayi perempuan.

Semua korban Sada adalah bayi.

Pembunuhan berantai ini dimulai pada bayi yang baru berumur beberapa bulan.

Korban kedua dari pembunuhannya adalah saudara perempuannya sendiri, namun orang tuanya menutupi kejahatan Sada sampai dia melakukan pembunuhan ketiganya.
 

Korban Sada terakhir sebelum ditangkap polisi adalah bayi tetangganya sendiri.

Seorang bayi perempuan berusia 6 bulan yang dia ambil dari tempat penitipan dan membawanya ke ladang.
 

Sada membunuhnya dengan memukulkan batu bata dan membiarkan tubuhnya di semak-semak.
 

Keluarga bayi perempuan itu mencurigai Sada yang membuat putri mereka hilang, dan melaporkannya ke polisi.

Sada, anak laki-laki itu mengaku bahwa dia membunuh gadis itu dan bahkan tidak resah saat mengungkapkan kronologi mengerikan tentang bagaimana dia membunuh bayi tersebut.
 

Ketika ditanya tentang alasan mengapa dia membunuh gadis kecil itu, Sada tersenyum dan malah meminta biskuit.

Orangtuanya mengklaim bahwa anak itu tidak mengerti benar apa yang sudah dia lakukan.

Ketika dokter memeriksanya, terungkap bahwa anak laki-laki tersebut menderita 'Perilaku Disorder'.

Sementara satu psikiater mengungkapkan bahwa Sada seorang sadis yang menemukan kesenangan saat melukai orang lain.

Di sisi lain, anggota lain dari bidang psikologi menunjukkan bahwa dia tampaknya tidak memiliki konsep mana yang benar dan yang salah.

Tapi, di akhir studi kasusnya, pembunuh berantai muda tersebut didiagnosis dengan kelainan perilaku.

Sehingga kelainan itu bisa sembuh dengan pengobatan.

Pembunuh berantai muda ini tidak dapat dihukum, karena saat itu terlalu muda untuk dihukum.

Beberapa laporan mengklaim bahwa dia menghabiskan waktunya di fasilitas kejiwaan.

Tidak ada rincian konkret tentang hukumannya atau keberadaannya saat ini.

Oleh karena itu, diasumsikan bahwa kini Sada hidup bebas.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved