Nasional
Ternyata Segini Penghasilan Pegemis di Bali, Pantas Banyak Pengemis yang ‘Kecanduan’
Bukan rahasia lagi bila mengemis sering dianggap sebagai pekerjaan rutin. Jadi mengemis bukan lagi dilakukan karena keterpaksaan.
SURYAMALANG.COM – Bukan rahasia lagi bila mengemis sering dianggap sebagai pekerjaan rutin.
Jadi mengemis bukan lagi dilakukan karena keterpaksaan akibat tekanan ekonomi yang berat.
Berdasar penelusuran Tribun Bali dalam sepekan terakhir, penghasilan yang menggiurkan dari mengemis menjadi alasan utama para pengemis bertahan.
Sebab, pengemis bisa meraup sampai Rp 9 juta per orang dalam sebulan.
Bila dirata-ratakan, pengemis bisa mendapat sekitar Rp 300.000 dalam sehari.
Itu setara gaji seorang asisten manajer di perusahaan lokal.
“Kalau saya bisa bisa mendapat sekitar Rp 250.000,” kata Nyoman Sari, pengemis di trotoar pinggiran Jalan Raya Ubud, Gianyar.
Sari mengemis bersama dua anaknya.
Satu anaknya masih balita.
Sedangkan anak lainnya lagi berusia 9 tahun.
“Sebenarnya anak saya yang besar itu sudah kelas tiga.”
“Karena saya ajak ke sini, dia tidak masuk dulu beberapa hari,” imbuh perempuan itu.
Nyoman Sari berasal dari Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Sementara itu, pengemis di persimpangan Jalan Imam Bonjol (Denpasar)-Sunset Road-Raya Kuta (Badung) mengaku mendapat penghasilan sekitar Rp 150.000 dalam sekali mangkal di satu tempat.
Jika sampai dua kali mangkal di tempat berbeda, dia bisa meraup total Rp 300.000 dalam sehari.
Tribun Bali sempat berbincang dengan pengemis perempuan yang menggendong bayinya itu.
“Saya kerja bikin tamas di rumah, tapi hasilnya tidak cukup untuk biaya hidup.”
“Karena itu saya melakukan ini (mengemis),” tutur pengemis yang juga berasal dari Munti Gunung itu.
Pengemis lain di Ubud mengungkapkan paling apes penghasilannya sekitar Rp 50.000 dalam sekali beroperasi.
“Paling sedikit dapat Rp 50.000,” kata pengemis perempuan yang sedang istirahat di sebelah selatan Supermarket Bintang, Ubud.
Pengemis lain yang membawa bayi datang menghampirinya.
Mereka kemudian terlibat dalam obrolan, dan sesekali tertawa.
Selama mengemis, sehari-hari mereka tinggal di emperan toko di seputaran Ubud.
Namun, keduanya mengaku memiliki rumah di Padang Sari, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem.
“Saya mau mandi dulu ya, mau pergi,” kata seorang pengemis saat Tribun Bali mendekat untuk mengajaknya mengobrol.
Biasanya para pengemis di Ubud memilih tempat mangkal di kawasan dekat barat Patung Arjuna hingga satu kilometer ke arah barat.
Rutin Menabung di Bank
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Karangasem, Ni Ketut Puspakumari mengakui penghasilan pengemis dari Munti Gunung bisa sampai Rp 9 juta dalam sebulan.
Menurutnya, mayoritas para pengemis itu beroperasi di kawasan Ubud, Denpasar dan perbatasan Kuta-Denpasar.
“Sekarang lebih sedikit yang beroperasi di Kuta, lebih banyak di Ubud.”
“Sasaran operasinya memang daerah yang banyak wisatawan asing.”
“Kami pernah mendata, penghasilan para pengemis itu antara Rp 6 juta hingga Rp 9 juta sebulan.”
“Karena itu, sulit untuk menghentikan mereka mengemis. Hasilnya banyak,” kata Puspakumari saat ditemui Tribun Bali, Rabu (31/1/2018) lalu.
Dinsos Denpasar pernah menemukan pengemis yang membawa tas berisi duit sebesar Rp 4,7 juta saat si pengemis dibawa ke Kantor Dinsos setelah kena razia Satpol PP setempat pada 2017 lalu.
Pengemis itu mengaku mendapat uang sebanyak itu dalam sepekan meminta-minta.
Bahkan dari keterangan sejumlah pegawai bank di Ubud, para gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beroperasi di Ubud rutin menabung ke bank setiap bulan, dengan nominal Rp 2 juta hingga Rp 6 juta.
“Sulit menertibkan. Sekarang ditangkap, setelah dilepas beberapa hari kemudian, mereka beroperasi lagi.”
“Itu karena mereka bisa hidup enak dengan meng-gepeng.”
“Mereka bisa beli ponsel, dan bisa menabung jutaan rupiah setiap bulan,” ujar Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, Cokorda Agusnawa, Senin (29/1/2018).
Berita ini sudah dimuat di Tribunwow.com dengan judul Dinas Sosial Susah Hentikan Pengemis di Bali karena Pendapatan Bisa Setara Gaji Asisten Manajer