Pilkada Kota Malang
Forum Malang Inklusi Tegaskan Netralitas di Pilkada Kota Malang 2018
FOMI menegaskan diri sebagai organisasi independen yang berperan sebagai fungsi kontrol terhadap kebijakan publik.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Forum Malang Inklusi (FOMI) netral terhadap pasangan calon (paslon) Pilkada Kota Malang 2018.
FOMI menegaskan diri sebagai organisasi independen yang berperan sebagai fungsi kontrol terhadap kebijakan publik.
Anggota FOMI, Hari Kurniawan mengatakan kelompok disabilitas cenderung hanya dijadikan kantong suara.
Pria yang akrab disapa Wawa itu menegaskan kelompok disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya, terutama dalam hal pelayanan publik.
“Masih belum ada program kerja nyata, khususnya terhadap disabilitas,” papar Wawa kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (18/2/2018).
Sebenarnya ada Perda 2/2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas di Kota Malang.
Namun, Wawa menilai implementasi Perda tersebut jauh dari kenyataan.
Saat ini kelompok disabilitas di Kota Malang kesulitan menjangkau tempat umum karena tidak adanya akses.
Meskipun ada ada akses, akses tersebut tidak optimal.
Wawa mencontohkan guding blok di beberapa trotoar di Kota Malang.
“Misalnya, guding blok yang dibangun menabrak pohon. Seharusnya kan bisa dibelokkan.”
“Padahal guding blok itu penting bagi penyandang netra,” paparnya.
Bila ada kelompok disabilitas yang memberi dukungan ke paslon tertentu, Wawa menegaskan kelompok itu bukan dari FOMI.
“Kami persilakan anggota FOMI menyalurkan haknya,” imbuh lelaki alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) itu.
Dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, ada beberapa poin yang menegaskan netralitas FOMI dalam Pilkada Kota Malang 2018.