Malang Raya
Musim Hujan, Panen Getah Pinus di Kota Batu Merosot Sampai 70 Persen
Hasil panen getah pinus menurun sampai 70 persen selama musim hujan ini. Penurunan ini menyebabkan pemburu getah pinus beralih ke pekerjaan lain.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU – Hasil panen getah pinus menurun sampai 70 persen selama musim hujan ini.
Penurunan ini menyebabkan pemburu getah pinus beralih ke pekerjaan lain.
“Kalau musim hujan, kami fokus di pertanian,” kata Ngadiono, penyadap getah pinus di area petak 225 A, Dusun Dresel, Desa Oro-Oro Ombo, Batu, kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (18/2).
Jalur ekstrim juga berpengaruh pada penurunan hasil sadapan.
“Penyadap tidak mau ambil risiko. Hasil sadapan setiap warga hanya 4 kuintal.”
“Padahal biasanya harus setor 1 ton getah pinus tiap 15 hari sekali ke Perhutani,” tambahnya.
Menurutnya, getah pinus memiliki nilai ekonomi tinggi.
Getah pinus bisa untuk memenuhi kebutuhan industri, seperti bahan baku pelarut cat, vernis, pelapis ban luar, dan sebagainya.
Sementara itu, Resort Pemangkaun Hutan (RPH) Oro-Oro Ombo, BKPH Pujon, Perum Perhutani KPH Malang, Tri Agus Susilo berencana mendatangkan penyadap dari luar desa.
Hal itu untuk memaksimalkan hasil sadapan getah pinus.
“Warga mengeluhkan medan yang susah dijangkau.”
“Kondisi ini membuat saya susah menjangkau lereng hutan yang ekstrim.”
“Saya harus mendatangkan penyadap dari daerah lain secepatnya,” tutur Tri.
Berikut Jadwal dan Tempat Seleksi SKD CPNS Kabupaten Malang |
![]() |
---|
Sebagai Pilot Project, Universitas Terbuka Bisa Jadi Pilihan di SNMPTN |
![]() |
---|
Pemkot Malang Akan Tambah Fasum Jelang Peresmian Pasar Comboran Baru |
![]() |
---|
Mengapa ZA Pelajar Pembunuh Begal Tak Dapat Putusan Bebas? Begini Kata Pakar Hukum Pidana UB Malang |
![]() |
---|
Tunggu Diresmikan, Pedagang Mulai Memasuki Pasar Comboran Baru Kota Malang |
![]() |
---|