Jendela Dunia

Ilmuwan Temukan 7 Prasasti Kuno Ditemukan di Bawah Makam Nabi Yunus di Irak

Para ilmuwan menemukan kembali sejumlah prasasti kuno berusia 2.700 tahun di empat terowongan yang dibangun ISIS.

Editor: Zainuddin
Independent
Tentara Irak memeriksa terowongan di bawah makam Nabi Yunus 

SURYAMALANG.COM – Para ilmuwan menemukan kembali sejumlah prasasti kuno berusia 2.700 tahun di empat terowongan yang dibangun ISIS.

Terowongan tersebut berada di bawah makam Nabi Yunus yang telah dihancurkan ISIS selama menguasai Kota Nineveh.

ISIS menguasai kota kuno di Irak itu mulai Juni 2014 sampai Januari 2017.

ISIS menggunakan kekuasannya untuk mencari harta karun milik Raja Bangsa Asyura (kini Irak) yang bernama Esarhaddon.

Penemuan tujuh prasasti di empat terowongan kini telah dipublikasikan Al-Juboori Ali Y, Direktur dari Pusat Studi di Universitas Mosul, dalam jurnal Iraq.

Dikutip dari Livescience, Minggu (18/2/2018), Al-Juboori menulis bahwa di antara prasasti yang telah diterjemahkan berbunyi :

“Istana Esarhaddon, raja yang kuat, raja dunia, raja Asyur, gubernur Babel, raja Sumeria dan Akkad, raja dari segala raja-raja di Mesir bagian bawah, Mesir bagian atas dan Kush kerajaan kuno yang terletak di sebelah selatan Mesir di Nubia.”

Hal ini dikonfirmasikan penemuan lain di situs arkeologi yang menyebut bahwa Esarhaddon pernah mengalahkan penguasa Kush dan memilih penguasa baru untuk memerintah Mesir.

Prasasti lain yang ditemukan di bawah makam Yunus menjelaskan bahwa Esarhaddon telah ‘merekonstruksi’ kuil dewa Asyur, salah satu dewa utama Bangsa Asyur.

Esarhaddon juga membangun kembali kota-kota kuno Babilonia dan Esagil.

Selain itu, Esarhaddon "memperbaharui patung-patung dewa-dewa besar.

Prasasti ini juga menceritakan bahwa Esarhaddon merupakan anak dari Sanherib yang memerintah pada tahun 704-681 SM.

Esarhaddon merupakan keturunan dari Sargon II atau lebih dikenal sebagai Raja Asyur di masa 721-705 SM.

Prasasti lain

Selain tujuh prasasti yang ditemukan di bawah Makam Nabi Yunus, Al-Juboori juga menerjemahkan empat prasasti lainnya yang ditemukan di Nineveh, tepatnya di dekat Gerbang Nergal (dewa perang Bangsa Asyur).

Prasasti tersebut ditemukan tahun 1987 dan 1992 oleh tim arkeologi dari Inspektorat Benda-Benda Antik Irak.

Konflik perang membuat penemuan tersebut tidak bisa segera dipublikasikan peneliti.

Empat prasasti tersebut berasal dari masa pemerintahan Raja Sanherib.

Setelah diterjemahkan, prasasti itu menyebutkan bahwa raja Sanherib ‘memiliki dinding bagian dalam dan dinding luar Nineveh yang dibangun kembali dan diangkat setinggi gunung’.

Sekitar tahun 1987-1992, para arkeolog juga menemukan beberapa prasasti di dekat Makam Nabi Yunus.

Di antaranya ditulis di gerabah berbentuk prisma.

Prasasti itu membahas banyak penaklukan militer Esarhaddon, termasuk Cilicia atau sekarang negara Turki, yang terletak di pantai sisi selatan.

Tertulis di gerabah tersebut, Esarhaddon adalah ‘orang yang menginjak leher orang-orang di Kilikia’.

Selain itu, kejayaan Esarhaddon juga tercatat dalam prasasti sebagai berikut :

“Aku mengepung, menaklukkan, menjarah, menghancurkan, dan membakar dengan api dua puluh satu kota mereka bersama dengan kota-kota kecil di lingkungan mereka.”

Cerita penaklukan Esarhaddon terhadap Sidon yang saat ini menjadi Lebanon dijelaskan dengan kisah tentara Esarhaddon merubuhkan tembok kota dan melemparkannya ke Laut Tengah. 

Berita ini sudah dimuat di Tribunjogja.com dengan judul Tujuh Prasasti Kuno Ditemukan di Bawah Makam Nabi Yunus

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved