Malang Raya
Pelajar Kota Malang yang Belum Suntik Difteri Bakal Diantar Ke Puskesmas
Kalau yang tidak datang dan ada yang belum ikut suntik, maka akan ada waktu susulan untuk suntik dan diantar ke Puskesmas Bareng oleh tim UKS
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Siswa yang belum suntik difteri di sekolahnya akan tetap mendapatkannya pada waktu susulan.
Sehingga semua siswa pasti disuntik. Hal ini terkait program suntik difteri buat siswa di Kota Malang oleh Dinas Kesehatan.
"Kalau yang tidak datang dan ada yang belum ikut suntik, maka akan ada waktu susulan untuk suntik dan diantar ke Puskesmas Bareng oleh tim UKS," jelas Rizal Leni, Waka Humas SMKN 3 Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (26/2/2018).
Salsabilah, siswa SMKN 4 Kota Malang yang sedang prakerin (praktek kerja industri) di Dinas Pendidikan Kota Malang menyatakan akan suntik difteri susulan di sekolahnya, Selasa (27/2/2018). Ia mengetahui itu dari grup WA sekolah. Suntik difteri susulan bisa dilakukan di puskesmas atau sekolah.
Ia memilih datang ke sekolahnya besok. Kota Malang termasuk satu kota dari 16 kota di Jawa Timur yang menjadi sasaran Outbreak Response Immunization (ORI) difteri 2018 oleh Kemenkes. ORI adalah vaksinasi menyeluruh, dalam hal ini terkait penyebaran bakteri difteri, akibat terjadinya lonjakan kasus di sebuah wilayah.
Sasaran ORI adalah usia 1-19 tahun. Ketakutan disuntik, sedang prakerin, dan karena sakit membuat 10 persen siswa SMKN 2 Kota Malang belum suntik difteri.
Hal itu disampaikan oleh Bagus Gunawan, Kepala SMKN 2. Menurut dia, suntik difteri penting. Vicky Leo, siswa SMKN 2 menyatakan sudah suntik difteri di sekolah pada Jumat pekan lalu.
Sedangkan Iwan, wali murid SMKN 3 menyatakan mendukung program itu.
"Saya kira bagus. Setelah disuntik memang rasanya njarem. Tapi tidak ada keluhan lainnya," ujar Iwan.