Surabaya
16 TKI Asal Jatim Terancam Hukuman Mati di Arab Saudi
Ada sekitar 75 TKI yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi. Disnaker Jatim minta warga Jatim tidak bermimpi mengais rezeki di Arab Saudi.
Penulis: faiq nuraini | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ada sekitar 75 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi.
Dari jumlah tersebut, ada TKI asal Jatim yang terancam hukuman mati.
“Dalam catatan kami, ada 16 TKI asal Jatim yang terancam hukuman pancung,” kata Setiajit, Kepala Disnaker Jatim kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (20/3/2018).
Para TKI itu bisa jadi akan menyusul M Zaini, TKI asal Bangkalan yang sudah dieksekusi mati.
M Zaini bekerja sebagai sopir di Arab Saudi.
Dia diduga membunuh majikannya, dan sempat ditahan di Arab Saudi.
Namun saat dieksekusi, pemerintah Indonesia tak mendapat pemberitahuan.
Saat ini ada ratusan TKI asal Jatim yang bekerja di Arab Saudi.
Data di Disnaker Jatim, ada 196 TKI asal Jatim yang bekerja di Arab Saudi pada pada 2018 ini.
Jumlah ini menyusut dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2017, jumlah TKI asal Jatim yang bekerja di Arab Saudi sebanyak 889 orang.
Setiajit melarang semua warga Jatim bekerja sebagai TKI di Arab Saudi.
Negara ini dianggap tidak mempunyai hati hingga satu warga Jatim tewas dipancung.
Dia mengecam sekaligus gegeregetan dengan sikap pemerintahan Arab Saudi yang memenggal M Zaini.
“Arab Saudi tak punya hati,” kata Setiajit.
Bukan hanya karena tidak ada pemberitahuan resmi.
Pemancungan itu juga tanpa didasari alasan jelas.
“Saya sudah menelepon Pak Dirjen, dan minta jangan mengirim TKI bekerja di Arab Saudi selamanya,” kata Setiajit.
Bukan hanya TKI ilegal.
Pemerintah harus melarang WNI bekerja di Arab Saudi melalui jalur apapun.
Setiajit menilai TKI Bangkalan itu belum tentu salah, tapi langsung dipancung.
Sebenarnya pemerintah Indonesia resmi melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi sejak Mei 2015.
Namun penghentian pengiriman TKI itu hanya untuk TKI yang bekerja di sektor informal, seperti pembantu.
Sampai sekarang TKI sektor informal ke Arab Saudi tetap dihentikan.
“Saya tegaskan, warga Jatim tidak boleh bekerja di Arab Saudi.”
“Negara ini tidak bisa diajak untuk melindungi TKI Indoensia,” kata Setiajit.
UPDATE BERITA TERKINI:
LIKE Facebook Surya Arema
FOLLOW Instagram Surya Malang
FOLLOW Twitter Surya Malang