Nasional
Salut! Dokter Michael Tak Sudi Merekayasa Data Medis Setya Novanto
DOKTER YANG JUJUR: Saya bilang, dokter mau pecat saya tidak apa-apa, saya bisa cari kerja lagi," ujar Michael kepada atasannya.
SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Bukti kongkalikong antara Fredrich Yunadi, bekas pengacara Setya Novanto, dengan dokter Bimanesh Sutarjo semakin kuat.
Ini terlihat dari kesaksian dokter Michael Chia Cahaya dalam sidang untuk terdakwa Bimanesh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Dokter muda ini bertugas di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.
Dia tak sudi merekayasa data medis pasien atas nama Setya Novanto.
Michael bahkan memilih dipecat ketimbang diintervensi.
"Saya bilang, dokter mau pecat saya tidak apa-apa, saya bisa cari kerja lagi," ujar Michael saat menirukan ucapannya kepada dokter Alia, atasannya.
Menurut Michael, Fredrich Yunadi meminta agar dia membuat diagnosis seolah-olah Novanto mengalami luka akibat kecelakaan.
Padahal, saat itu dia belum memeriksa Setya Novanto.
Permintaan untuk merekayasa data medis itu juga disampaikan dokter Bimanesh Sutarjo.
Namun, semua permintaan itu ditolak Michael.
"Saya pikir ini sudah tidak benar, makanya saya minta gantian jaga IGD," kata Michael.
Menurut Michael, saat itu dokter Alia menyarankan agar dia hanya menjalankan tugas sesuai aturan.
"Dokter Alia bilang, 'Saya enggak minta kamu bohong, kalau memang dia perlu dirawat, ya, dirawat, kalau enggak, ya, enggak usah'," kata Michael.
Baca: Bimanesh Sangkal Kesaksian Dokter Michael Perihal Rekayasa Data Medis Setya Novanto
Sebelumnya, dokter Alia juga menjadi saksi dalam sidang untuk Fredrich Yunadi, terdakwa perkara menghalangi penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam persidangan, Alia menerangkan bahwa Fredrich mengaku sebagai pengacara Setya Novanto saat memesan kamar di RS Medika Permata Hijau.
Fredrich juga meminta agar dokter membuat diagnosa bahwa kliennya mengalami luka akibat kecelakaan.
"Saya tidak hafal waktunya, tapi waktu itu mendekati adzan Mahgrib," kata dokter Alia kepada jaksa.
Saat itu, dokter Alia juga dihubungi oleh dokter Michael Chia Cahaya yang sedang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Menurut Alia, dokter Michael marah-marah karena diintervensi oleh Fredrich.
Namun, dokter Michael tetap menolak membuatkan diagnosa kecelakaan terhadap pasien atas nama Setya Novanto.
Sebab, saat itu Novanto belum tiba di rumah sakit. Padahal, menurut jaksa, Novanto mengalami kecelakaan sekitar pukul 19.00.
Dalam kasus ini, Fredrich Yunadi dan Dokter Bimanesh Sutarjo ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi, ada dugaan keduanya bersekongkol untuk menghalangi penyidikan yang dilakukan KPK terhadap Setya Novanto.
Kasus ini berawal saat Setya Novanto yang saat itu masih menjabat Ketua DPR berkali-kali mangkir dari panggilan KPK, baik sebagai saksi maupun tersangka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter IGD Pilih Dipecat Ketimbang Rekayasa Data Medis Setya Novanto", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/23/12373881/dokter-igd-pilih-dipecat-ketimbang-rekayasa-data-medis-setya-novanto.